Banten Darurat! Mafia Tambang Emas & Batu Bara Ilegal Masih Berkeliaran!
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/10/6aab0_ilustrasi-lobang-tambang-batu-bara.jpg)
Salah satu Gurandil berinisial UJ mengungkapkan kegelisahannya."Jika tambang ditutup, kami kehilangan mata pencaharian. Lalu, bagaimana kami bisa bertahan hidup?.Kami tidak punya pekerjaan lain,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah memberikan solusi ekonomi bagi mereka. “Kami ingin diatur, bukan diberantas begitu saja,” tambahnya.
Saat tambang emas ilegal diberantas, perhatian kini tertuju pada tambang batu bara ilegal yang masih beroperasi. Beberapa kelompok masyarakat mempertanyakan apakah pemerintah akan bersikap tegas terhadap semua aktivitas tambang ilegal.
Di Kecamatan Cihara dan Bayah, Kabupaten Lebak, tambang batu bara ilegal di kawasan Perhutani masih berjalan. Bahkan, dalam tiga bulan terakhir, empat pekerja tewas akibat kecelakaan kerja. Salah satunya adalah A, warga Kampung Cingagoler, yang tersengat listrik saat bekerja pada 26 Agustus 2024.
Meski aparat sudah beberapa kali melakukan razia, aktivitas tambang batu bara ilegal tetap marak. Banyak yang mempertanyakan efektivitas penegakan hukum dan dugaan adanya pembiaran.
Kapolda Banten menegaskan bahwa operasi penertiban akan terus berlanjut. Namun, banyak yang berpendapat bahwa menutup tambang saja tidak cukup.
Pemerintah daerah mulai memperkenalkan program pelatihan keterampilan dan pengembangan sektor pertanian sebagai alternatif pekerjaan bagi eks-penambang. Namun, tanpa solusi ekonomi yang jelas, tambang ilegal bisa terus bermunculan.
Jika dibiarkan, eksploitasi lingkungan di Banten akan semakin parah. Kekayaan alam yang dimiliki bisa habis sia-sia, sementara masyarakat tetap hidup dalam ketidakpastian.
Editor : Iskandar Nasution