Strategi tersebut mencakup kebijakan bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, mengawasi APBN, dan memantau kenaikan harga logistik dan minyak. Pemerintah juga menyoroti dampaknya pada sektor riil, terutama terkait impor dan ekspor.
Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan reformasi struktural, menjaga kepercayaan investor, dan meningkatkan daya saing serta menarik investasi jangka panjang ke Indonesia. Semua skenario telah dibahas untuk memastikan agar defisit tetap berada dalam rentang yang diizinkan oleh undang-undang.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga jalur perairan strategis seperti Selat Hormuz dan Laut Merah, di mana ribuan kapal minyak melintas setiap harinya.
Meskipun fundamental perekonomian Indonesia masih solid, dengan pertumbuhan sekitar 5 persen, inflasi rendah, dan surplus neraca perdagangan, namun ketidakpastian akibat eskalasi konflik dapat meningkatkan risiko.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa ada kecenderungan investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas, dolar AS, dan nikel, yang dapat memengaruhi pasar keuangan Indonesia. "Tentunya nanti berbagai skenario telah dibahas untuk menjaga agar defisit berada di rentang yang diperbolehkan undang-undang," katanya.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait