Miris! Cuma Curi Pisang, Remaja Yatim Ini Diarak Warga Seperti Penjahat Kelas Kakap!

Seorang netizen lainnya juga menyoroti sikap warga yang justru merekam dan menyebarluaskan video ini tanpa memikirkan dampaknya. "Yang bikin video gak mikir kalau mempermalukan pelaku otomatis mempermalukan masyarakat setempat? Dari pimpinan, tokoh agama, sampai warganya biadab, buta, dan tuli terhadap orang kelaparan di sekitar mereka!"
Sementara itu, komentar lain mengingatkan bahwa masyarakat harusnya lebih peduli terhadap mereka yang kelaparan. "Tidak membenarkan pencurian, tapi gak gini juga. Kalau benar anak itu kelaparan, satu kampung berdosa semua! Apalagi mereka yatim piatu, harusnya dibantu, bukan dipermalukan!"
Setelah pemeriksaan di Polsek Tlogowungu, terungkap bahwa AAP adalah anak yatim yang hidup dalam keterbatasan dan merawat adiknya seorang diri. Menyadari latar belakang ini, polisi memutuskan untuk mengedepankan pendekatan Restorative Justice dalam penyelesaian kasus tersebut.
Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan mediasi dengan melibatkan kepala desa dan keluarga. "Setelah mediasi dilakukan, pihak yang dirugikan setuju untuk berdamai," ujarnya pada Kamis (20/2/2025).
Ia menambahkan bahwa kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap sesama dan tidak langsung menghakimi mereka yang terpaksa melakukan pelanggaran karena desakan hidup.
Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Bagaimana mungkin seorang anak yang hanya mencuri makanan karena kelaparan diperlakukan seburuk ini? Masyarakat seharusnya lebih peka dan saling membantu, bukan malah mempermalukan mereka yang sedang kesusahan.
Editor : Iskandar Nasution