Sementara Sumini selaku ibu CM mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah, Pemkab Pandeglang atas perhatian dan bantuan yang diterimanya.
“Alhamdulillah kami ucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah, kepada ibu Irna dan aparat yang telah merealisasikan keinginan keluarga kami, minta doanya kepada semua agar anak kami bisa sehat kembali dan segera mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” ujar Sumini penuh haru.
Pihaknya juga berterima kasih kepada Pemkab Pandeglang dan Dinsos Pandeglang atas bantuan sosial dan lain-lainya. “Terima kasih juga kepada pemerintah atas bantuan sosial, sembako dan lainnya yang sangat bermanfaat buat keluarga kami. Terima kasih sekali lagi,”tuturnya.
Diberitakan sebelumnya CM (13) anak pertama pasangan Tatang Sanib (59) dan Sumini (43) itu jika dirinya sendirian kerap membenturkan kepalanya ke ubin. Tak jarang benturan tersebut terdengar jelas hingga membuat lirih sang ibu. Tak hanya ke lantai bocah lumpuh tersebut sering ke luar rumah dan membenturkan kepalanya ke tanah hingga sering tubuhnya berlumuran tanah dan bergerak dengan cara rebahan. Agar tak lagi melakukan hal yang membahayakan tersebut bocah itu terpaksa diikat di sebuah sopa. Meski demikian terkadang terlihat juga kembali membenturkan kepalanya ke sopa.
Menurut Sumini, ibu korban kondisi seperti ini sudah sejak lahir, sudah dibawa berobat ke Puskesmas dan RS, anaknya itu divonis mengalami gangguan saraf dampak dari penyakit demam tinggi dan kejang-kejang saat masih bayi. Orang tua CM kini tak mampu membawanya kembali berobat karena BPJS mereka tidak aktif sejak 2020. Keluarga miskin ini mengaku tidak mampu memperpanjang Kartu BPJS karena kesulitan ekonomi.
Editor : Iskandar Nasution