Logo Network
Network

Seorang Petani Pandeglang Sulap Akar Bambu Jadi Pupuk dan Pestisida

Tim iNewsPandeglang.id
.
Senin, 12 September 2022 | 15:40 WIB
Seorang Petani Pandeglang Sulap Akar Bambu Jadi Pupuk dan Pestisida
Seorang Petani Pandeglang Sulap Akar Bambu Jadi Pupuk dan Pestisida Suburkan Puluhan Hektar Lahan Pertanian. (Foto Ist/iNews)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Seorang petani berhasil kembangkan gunakan pupuk dan pestisida berbahan dari akar bambu yang telah difermentasi mampu menyuburkan puluhan hektar lahan pertanian dengan biaya minim.

 

Teknologi tepat guna tersebut berhasil dikembangkan seorang petani di Desa Bulagor, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang Banten, dengan hanya menggunakan akar bambu petani setempat berhasil mengurangi biaya operasional saat bercocok tanam padi.

 

Teknologi ini mampu menekan angka biaya pengeluaran disaat krisis kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

 

Petani Canggih, Dadang Sunahra mengatakan, olahan akar bambu tersebut merupakan teknologi tepat guna yang dilakukan oleh pihak Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang. Dalam kegiatan itu dilakukan sampling tanaman padi dan jagung.

 

"Tanaman bambu ini teknologi tepat guna, untuk hasil yang diperoleh tanaman menjadi memiliki banyak akar dan memiliki daun yang melebar, tanaman padi di daerah ini tidak lagi menggunakan pestisida dan pupuk buatan," katanya. Senin (12/9/2022).

 

Ia melanjutkan, untuk cara pembuatannya 15 liter bahan pupuk dan pestisida dibutuhkan 2 kilogram akar bambu. Akar bambu dicuci bersih kemudian direbus dengan air yang telah dipanaskan selama tiga hari.

 

"Akar bambu ini setelah menjadi air difermentasi dan dicampur dengan bedak dan gula pasir sebanyak 1 kilogram yang sebelumnya juga direbus dengan air panas, sebelumnya saya juga pernah ikut pelatihan dengan pihak dinas pertanian," lanjutnya.

 

Sementara Kepala Desa Bulagor, Enting Jainudin mengungkapkan, dari hasil penelitian kandungan manfaat kandungan akar bambu, sebagai penumbuh dan penyehat akar. Plant Growth Promoting Rhizobacteria atau PGPR.

 

"Yang sangat berpengaruh terhadap tahap awal pertumbuhan tanaman jika ini dikembangkan dengan baik bukan tidak mungkin para petani tdak lagi terbebani dengan tingginya harga pupuk dan pestisida dipastikan tanaman padi di Desa ini sangat aman dikonsumsi karena terbebas dari bahan kimia berbahaya," ungkapnya.

 

Racikan akar bambu dedak dan gula pasir sudah terbukti menghasilkan tanaman yang subur dan daun yang melebar selama pertumbuhan padi, juga tidak terserang hama dan penyakit modal yang dikeluarkan hanya untuk membeli gula pasir saja.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Berita iNews Pandeglang di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.