Fakta BLT BBM Rp600.000 Cair, Nomor 4 Masyarakat Wajib Tahu

JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Bantuan langsung tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah mulai diberikan ke masyarakat. BLT BBM masuk sebagai salah satu bantalan sosial untuk pengalihan subsidi BBM.

Pemerintah menyiapkan tambahan anggaran bantalan sosial sebesar Rp24,17 triliun. Diharapkan tambahan anggaran bantalan sosial ini bisa meringankan beban kebutuhan hidup masyarakat.

Berikut fakta-fakta mengenai BLT BBM yang dirangkum Okezone, Senin (5/9/2022).

1. BLT BBM dibagikan secara bertahap

BLT BBM senilai Rp600.000 tidak akan langsung dibagikan. Pemerintah menetapkan besaran BLT BBM sebesar Rp300.000 dibagikan sebanyak dua kali, sedangkan besaran Rp150.000 dibagikan selama empat bulan.

2. Sudah cair ke 1,5 juta orang

Koordinasi mengenai data penerima manfaat BLT BBM dengan Kementerian Sosial akan diintensifkan sehingga data 20,6 juta orang bisa segera diperoleh.

"Data penerima secara bertahap akan kami terima. Saat ini data yang masuk sudah ada 1,5 juta orang dan kami langsung mengirimkan undangan ke alamat masing-masing dengan keterangan jadwal dan lokasi pengambilan BLT BBM," ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R Djoemadi.

3. Dikirim Pos

PT Pos Indonesia meningkatkan kerja sama dengan pihak luar, seperti merekrut Pemda, dinas sosial, aparat setempat, kepolisian dan tentara atau mahasiswa dan masyarakat sebagai tenaga juru bayar. Hal itu dilakukan akan penyaluran dapat dilakukan dengan cepat. Faizal menargetkan dalam dua minggu semua penerima manfaat akan menerima haknya.

4. Cara mendapat BLT BBM

Adapun 3 cara untuk mengambil BLT BBM yang disiapkan oleh PT Pos Indonesia dilansir dari Okezone, Senin (8/9/2022).

- Mengambilnya di kantor pos terdekat bagi penerima manfaat yang berdomisili dalam radius sekitar 500 meter dari kantor pos.

- Menyalurkan melalui komunitas, seperti RT/RW, kelurahan, dan kecamatan.

- Diantarkan secara langsung ke setiap rumah bagi kalangan disabilitas, orang tua, dan warga yang bermukim di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar).

Editor : Iskandar Nasution