3. Bikin Malaysia Minder
Indonesia menempati peringkat ke-39 dalam klasemen akhir medali Olimpiade Paris 2024, dengan raihan 2 emas dan 1 perunggu. Prestasi ini lebih baik dibanding Malaysia yang berada di posisi ke-80.
Keberhasilan ini memicu rasa minder dari Malaysia. Pengakuan negara jiran tersebut atas keberhasilan Indonesia di Olimpiade Paris 2024, terutama di cabang olahraga yang baru dipertandingkan seperti panjat tebing.
Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Malaysia untuk Olimpiade 2024 Paris, Hamidin Mohd Amin, meminta para atlet Malaysia untuk meniru kesuksesan Indonesia. "Kalau kita lihat Indonesia, di panjat tebing mereka menang. Berdasarkan pengalaman pertama saya sebagai CdM Olimpiade, ini saya punya pandangan, pertama kita harus fokus ke olahraga yang ingin kita kejar untuk emas," ujar Hamidin seperti dikutip dari Harimau Malaya.
4. Pelatih Indonesia Berjasa untuk Negara Lain
Tak hanya untuk Indonesia, pelatih asal Indonesia juga berkontribusi untuk negara lain. Rexy Mainaky membawa Malaysia meraih perunggu di ganda putra, Rony Agustinus membantu An Se Young dari Korea Selatan meraih emas di bulu tangkis, dan Coach Lukman membantu Thailand meraih dua perak di angkat besi. Ini menegaskan kualitas dan pengaruh pelatih Indonesia di kancah internasional.
5. Bonus Melimpah untuk Atlet
Presiden Joko Widodo memberikan bonus besar kepada para atlet peraih medali. Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah masing-masing menerima Rp6 miliar, sedangkan Gregoria Mariska Tunjung yang meraih perunggu mendapat Rp1,65 miliar. Selain itu, semua atlet yang berpartisipasi juga mendapat bonus meskipun tidak meraih medali.
Prestasi ini tidak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga menjadi motivasi bagi para atlet dan pelatih untuk terus berprestasi di ajang olahraga dunia.
Editor : Iskandar Nasution