Rahasia Besar di Balik Ziarah Kubur! Tradisi Unik Ini Cuma Ada di Indonesia!

Epul Galih
Menjelang Ramadan, warga berziarah ke makam keluarga di TPU Tanah Kusir, Jakarta. Mereka membaca Surat Yasin dan berdoa untuk mendoakan keluarga yang telah wafat. (Foto: Dok/ Okezone)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Ramadan sudah semakin dekat. Beberapa keluarga datang ke pemakaman, membawa bunga dan air untuk ditaburkan di atas makam orang-orang tercinta. Suasana di pemakaman terasa tenang, hanya terdengar suara doa yang dipanjatkan dengan khusyuk. 

Bagi banyak orang, ziarah kubur bukan hanya tradisi, tetapi juga cara untuk mengenang dan mendoakan keluarga yang telah tiada. Di berbagai daerah, ziarah kubur menjelang Ramadan menjadi kebiasaan yang dijalankan turun-temurun. 

Selain sebagai bentuk penghormatan, ziarah juga mengingatkan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang menganjurkan umatnya untuk selalu mengingat kematian agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan Ziarah Kubur dalam Islam

Pada awalnya, Rasulullah SAW sempat melarang ziarah kubur karena khawatir umatnya terjerumus dalam praktik jahiliyah. Namun, kemudian beliau membolehkannya karena manfaatnya yang besar. Rasulullah SAW bersabda:

"Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang ziarahlah, karena itu dapat mengingatkan kalian akan kematian." (HR. Muslim)

Ziarah kubur bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah tiada, tetapi juga sebagai pengingat bagi yang masih hidup agar lebih banyak berbuat kebaikan.

Perbedaan Tradisi Ziarah Kubur di Berbagai Daerah kami rangkum dari berbagai sumber di antaranya : 

1. Jawa
Di Jawa, ziarah kubur dikenal dengan istilah nyekar. Keluarga biasanya membawa bunga, air,  untuk ditaburkan di atas makam. Mereka berdoa bersama, membaca Al-Qur'an, dan memohon ampunan untuk almarhum.

Selain itu, tradisi ziarah kubur dikenal dengan "nyadran". Biasanya dilakukan menjelang Ramadan atau Idul Fitri. Masyarakat membersihkan makam, menaburkan bunga, dan membaca doa bersama.

2. Sumatera Barat
Di Minangkabau, tradisi ziarah kubur disebut "balimau". Selain ziarah, masyarakat juga mandi dengan air jeruk nipis sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

3. Madura
Masyarakat Madura sering melakukan ziarah ke makam para ulama atau wali. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh agama yang berjasa dalam penyebaran Islam.

4. Sulawesi Selatan
Suku Bugis dan Makassar memiliki tradisi "ziarah leluhur". Biasanya, mereka berkumpul di makam keluarga besar dan melaksanakan doa bersama sebelum Ramadan.

Adab dalam Ziarah Kubur

Saat berziarah, umat Islam dianjurkan untuk:

- Mengucapkan salam kepada penghuni kubur, seperti:
"Assalamu’alaikum ya ahlad-diyar, minal mu’minina wal muslimin..."
-Mendoakan agar orang yang telah meninggal diberikan kebaikan dan ampunan oleh Allah SWT.
- Tidak melakukan perbuatan syirik, seperti meminta sesuatu kepada kuburan.

Ziarah kubur menjelang Ramadan bukan sekadar tradisi, tetapi juga bagian dari ajaran Islam yang penuh makna. Melalui ziarah, kita dapat mengingat kematian, mendoakan orang yang telah tiada, serta semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wallahu a'lam bishawab.

Editor : Iskandar Nasution

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network