Mengapa UMR dan UMK Ada Perbedaan? Ini Dia Penjelasannya

3. Besaran Upah
- UMR: Besaran UMR biasanya lebih tinggi dibandingkan UMK karena mencakup wilayah yang lebih luas dan seringkali memiliki biaya hidup yang lebih tinggi.
- UMK: Besaran UMK cenderung lebih rendah daripada UMR karena mencerminkan kondisi ekonomi dan biaya hidup yang relatif lebih rendah di tingkat kabupaten atau kota.
Misalnya Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) se-Provinsi Banten tahun 2024 untuk Kabupaten Lebak Rp2.978.764,69, Kabupaten Pandeglang Rp 3.010.929,86, Kota Serang Rp4.148.602,00, Kabupaten Serang Rp4.560.894,85, Kabupaten Tangerang Rp4.601.988,00, Kota Tangerang Selatan Rp 4.670.791,00, Kota Tangerang Rp4.760.289,54 dan Kota Cilegon Rp4.815.102,80.
4. Implementasi dan Pengawasan
- UMR: Implementasi dan pengawasan terhadap UMR dilakukan oleh pemerintah provinsi.
- UMK: Implementasi dan pengawasan terhadap UMK dilakukan oleh pemerintah kabupaten atau kota.
Meskipun keduanya merupakan standar upah minimum yang bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja dan meningkatkan kesejahteraan mereka, perbedaan ini mencerminkan kebutuhan untuk menyesuaikan standar upah dengan kondisi ekonomi dan sosial yang berbeda di setiap tingkat wilayah administratif.
Editor : Iskandar Nasution