Setelah dirias, setiap mempelai perempuan kemudian ditempatkan di satu mobil van Super Custom yang telah menunggu, dengan pelat khusus bertuliskan nama mereka masing-masing.
Setelah akad nikah selesai, Haji Habib dan para istrinya mengadakan prosesi besar. Mereka diarak melewati Kota Kalagi, Kasana, dan Nakifuma sebelum akhirnya tiba di rumah mereka pada pukul 18.00.
Meskipun poligami diizinkan dalam agama Islam dengan batasan empat istri, tindakan Haji Habib yang menentang norma tersebut menuai kontroversi. Haji Habib mempertahankan keputusannya dengan alasan memiliki komitmen yang tak tergoyahkan untuk membentuk satu keluarga besar yang bahagia.
Haji Habib menyatakan dengan bangga bahwa para istrinya tidak menyimpan rasa iri di antara sesama mereka. Dia menjelaskan bahwa dia memperkenalkan mereka secara terpisah dan memutuskan untuk menikahi mereka semua sekaligus untuk membentuk satu keluarga besar yang bahagia.
Dia juga menyatakan niatnya untuk memiliki lebih banyak istri di masa mendatang. Meskipun demikian, reaksi masyarakat terhadap tindakannya sangat beragam.
“Kakek saya sendiri memiliki enam istri serumah yang dipisahkan oleh tirai saja,” katanya.
“Almarhum ayah saya juga memiliki lima istri dan saya sendiri memiliki empat istri yang tinggal dalam satu rumah,” katanya lagi.
Editor : Iskandar Nasution