get app
inews
Aa Read Next : Terungkap! Dugaan Motif Utang Judi Online Rp150 Juta Penyebab Suami di Ciamis Nekat Mutilasi Istri

Viral Ngaku Telepon Tuhan, Sosok Mbah Benu Imam Masjid Aolia Gunungkidul Ternyata Ini

Sabtu, 06 April 2024 | 12:05 WIB
header img
Imam Masjid Aolia KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau lebih akrab dipanggil Mbah Benu. Foto tangkapan layar video akun X @merapi_uncover

Selain itu, Mbah Benu juga merupakan keturunan berdarah biru dari Purworejo. Walaupun memiliki kesempatan untuk menjadi seorang dokter, Mbah Benu memilih untuk tidak mengejar gelar tersebut karena alasan keyakinan. Ia memiliki pengetahuan yang luas, tidak hanya dalam ilmu agama, tetapi juga dalam bidang kedokteran, pertanian, perikanan, dan hal-hal spiritual.

Pada tahun 1984, Mbah Benu bersama masyarakat mendirikan Masjid Aolia di sisi petigaan Giriharjo, Panggang. Masjid ini dibangun dengan ornamen klasik yang menyerupai bangunan dari abad ke-19, dan terletak di seberang jalan arah Parangtritis.

Mbah Benu memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat yang tergabung dalam jemaah Aolia. Mayoritas jemaah berasal dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sebagai sesepuh di daerah Panggang, Gunungkidul, Mbah Benu dipercaya sebagai Mursyid atau guru bagi jemaah Aolia.

Jemaah Aolia tersebar di berbagai daerah, terutama di Jawa Tengah dan DIY, di mana mereka melaksanakan sholat Id secara bersamaan. Meskipun jumlahnya sangat banyak dan tidak dapat dihitung secara pasti, diperkirakan ada sekitar 10 titik di Kecamatan Panggang saja.

Jemaah Masjid Aolia bukan merupakan organisasi resmi, namun menganut aliran Ahlu Sunnah wal Jamaah. Terbentuknya jemaah ini sudah cukup lama, yakni sekitar tahun 1983.

Mbah Benu dikatakan memiliki keilmuan secara Laduni, yaitu ilmu yang turun tiba-tiba ke dalam dirinya. Selain itu, dia juga dibimbing oleh berbagai Mursyid lainnya, seperti Gus Jogo Rekso di Muntilan, Syech Jumadil Kubro di Gunung Turgi, dan Sunan Pandanaran di Klaten. Pendidikannya juga meliputi mondok di Pesantren Mbulus dan pesantren daerah Maron Purworejo.

Dalam ajaran Islam, ilmu dibedakan menjadi dua jenis: ilmu kasbi yang diperoleh melalui usaha dan ilmu laduni yang diberikan langsung oleh Allah SWT ke dalam hati seseorang. Mbah Benu dipercaya memiliki pemahaman mendalam tentang kedua jenis ilmu ini.

Meskipun pemerintah belum memutuskan tanggal resmi 1 Syawal, Mbah Benu dan jemaahnya memutuskan untuk merayakan Idul Fitri pada tanggal yang mereka pilih sendiri, yaitu Jumat, 5 April 2024. Hal itu lanyaran mereka juga  memulai puasa sejak 7 Maret 2024.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut