"Mereka mengendarai mobil Rush warna putih, berhenti depan toko terus tanya mau tukar uang, cuma minta edisi pecahan Rp100.000 ke orang tua saya. Setelah itu mama nyari-nyari, cuma posisi lagi gak ada dan hanya pecahan Rp50.000," kata Rini saat dihubungi, Kamis (28/2/2024).
Karena ibunya tidak memiliki pecahan Rp100.000, Rini kemudian mencari-cari uang tersebut di dalam rumah hingga membuka lemari. Dia menduga bahwa ibunya mungkin sedang dalam pengaruh hipnotis saat itu.
Dua orang yang diduga sebagai WNA masuk ke dalam rumah dan membuka lemari. Rini curiga dan memutuskan untuk mengawasi mereka. Setelah Rini memanggil ibunya, dia memukul punggung ibunya untuk membuatnya sadar. Ibunya akhirnya menyadari bahwa tidak ada uang pecahan Rp100.000 dan para pelaku pergi.
Setelah kejadian tersebut, Rini mendapat kabar bahwa temannya yang menjadi agen bank di Kampung Pasir Bungur, Desa Cimarga, juga menjadi korban dengan kerugian sekitar Rp7 juta.
Aksi para pelaku tersebut terekam oleh kamera CCTV di beberapa toko dan agen bank di berbagai daerah, termasuk Kampung Lebak Waru, Pasir Rokok, Desa Cimarga, dan Kampung Pasir Bungur, Desa Girimukti.
Editor : Iskandar Nasution