Sementara itu, ASDA II Pandeglang Nuriyah menyebut bahwa Wisata Bukit Sinyonya merupakan Wisata Ikonik di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, kenapa di Desa Bandung ini menjadi desa digital? Karena semua kegiatan yang berbasis tentang keuangan, keuangan desa, penyelenggaraan-penyelenggaraan organisasi semuanya transaksinya sudah mulai non-tunai juga seperti masuk ke desa wisata yang satu ini.
"Semuanya sudah pakai Qris. Belanja pakai kris. Terus juga biaya masuk ke tempat pariwisata ini sudah pakai kris juga dengan tarif murah. Nah maka di desa Bandung ini sudah dijuluki desa digital secara keuangan, karena pembayarannya sudah tidak konvensional lagi. Desa Bandung sekarang sudah dijuluki desa digital," katanya.
Di bukit ini berbagai macam kegiatan bisa dinikmati seperti panorama sunset juga dapat, karena posisi berada di bukit. Terlebih di sini ada ikan Mas Sinyonya ikan peninggalan jaman purbakala tersebar hanya ada di wilayah ini. "Nah, ikan itu adalah Ikan Mas Sinyonya yang sengaja kita simpan di kolam sebagai edukasi juga. Terus juga itu salah satu dari pada destinasi wisata ini kan sinyonya yang kita angkat," jelasnya.
"Jadi sinyonya ini yang kami katakan bahwa ikan peninggalan purbakala yang hampir punah dan secara indikasi biografisnya itu hanya ada di tempat kami. Makanya nanti wisatawan yang datang ke sini gak usah lagi mau nyari-nyari ikan Mas Sinyonya di dalam kolam yang keruh segala macam. Tapi sudah bisa melihat ikan masinyonya itu di kolam air bening," katanya lagi
Di tempat ini pula memiliki kegiatan wisata budaya dengan Ngagogo (menangkap ikan dengan tangan di lumpur dengan menggunakan tangan saat kolam dikeringkan).
Sebagai informasi tambahan, akses ke Desa Wisata Bukit Sinyonya ini tak jauh dari pusat kota Pandeglang hanya sekitar 8 kilometer dan kini akses jalan sudah bagus bisa juga dilalui oleh bus. Tarif masuk hanya sekitar Rp20 ribu.
Editor : Iskandar Nasution