"Karena tugas akses keuangan itu cuma mendorong. Salah satunya ya ini (Pariwisata berbasis digita). Seperti ini bukan akses keuangan, tapi infrastruktur wisata. Tapi, kalau orang infrastruktur pun biasanya sudah sehat. Biasanya cuan-cuan-cuan gitu-gitu keluar. Hanya saja dompet kita terbatas," ucapnya saat peresmian Desa Wisata Bukit Sinyonya di Pandeglang Selasa (5/12/2023).
Menurutnya, jika bawa uang tunai di dompet itu terbatas. Namun jika berbasis digital bisa tanpa batas. "Di dompet tidak mungkin banyak dapat Rp20 juta kalau di-pull kan ya. kalau dibentuk digital, nah ini tadi, pencanangan besar satu klik, namanya Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS). Nah, itu yang punyanya BI. Jangan salah, ya, bacanya KRIS, ya. Bagaimana sebuah karya menjadi lebih bermakna, lebih kaya, lebih terdorong, lebih cepat," tuturnya.
Sementara, Kepala Desa Bandung Wahyu Kusnadi Harja menjelaskan, Desa Wisata Bukit Sinyonya isata ini dapat berjalan dan dikelola dengan baik oleh seluruh penyelenggara kegiatan. Dan dari kegiatan-kegiatan ini, kita kemas dalam bentuk desa wisata itu ada 12 kegiatan wisata di sini.
"Ada wisata edukasi, ada wisata budaya, ada wisata minat khusus. Ada 12 kegiatan wisata, termasuk wisata olahraga. Dalam hal ini ada pemancingan, ikan mas sinyonya, terus juga ada trackking sepeda, yang insyaAllah nanti mulai dari besok seluruh paket wisata itu sudah mulai dapat dipasarkan oleh teman-teman para pelaku wisata itu," ujarnya.
Editor : Iskandar Nasution