LEBAK, iNewsPandeglang.id - Kasus penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Lebak bagian Selatan saat ini mengalami kenaikan. Angka tersebut tertinggi ada di Kecamatan Bayah sesuai informasi yang diperoleh dari RSUD Malingping sebanyak 28 orang terdetek HIV saat melakukan pemeriksaan medis dilakukan screening di RS tersebut.
Menanggapi hal itu, Camat Bayah Dadan Juanda menyatakan keprihatinan yang mendalam atas fenomena tersebut, terlebih angka tertinggi adalah salah satunya di Bayah, Lebak, Banten. Selain itu, dia juga mengaku tidak tahu bahwa banyak warganya yang terkonfirmasi HIV dan mengetahui dari media saja.
"Pertama saya sebagai Camat tentunya saya merasa prihatin sehingga kemudian kita perlu melakukan langkah-langkah upaya yang sifatnya pencegahan, karena kalau yang sudah terjadi tinggal berbicara penangannya seperti apa, langkah penanganan selanjutnya tim medis," ucapnya saat ditemui di Kantor Kecamatan Bayah, Kamis (16/11/2023).
Tidak kalah penting juga terkait informasi ini lanjut camat, pihaknya mengaku tidak tahu bahwa Kecamatan Bayah ada tertinggi kasus penyebaran HIV/AIDS di Lebak Selatan ini. "Kita mendapatkan informasi dari Puskesmas, puskesmas dari Komisi Penanggulangan AIDS daerah, ini kan muncul dari RSUD Malingping saya tahu dari media," tuturnya.
"Ini yang harus ditelusuri, apakah misalkan angka tersebut sudah terkonfirmasi, valid, apakah sudah dikoordinasikan angka tersebut, belum lagi kita berbicara kaitan dengan masalah domisili dan penyebab, bisa jadi berKTP Lebak tapi orang luar, atau orang Lebak yang sehari-hari beraktivitas di luar Lebak," katanya lagi.
Lebih lanjut Juanda mengatakan bahwa faktor yang ketiga terkait penyebab harus dilakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab. "Ini juga harus dilihat dulu karena memang penganannya berbeda karena peyebaran HIV ini banyak faktor bisa jadi hubungan seks yang tidak aman, sesama jenis, kemudian dari transfusi darah yang tidak aman, bisa dari penggunaan narkoba suntik, bisa dari hubungan tidak aman misal psk ini harus dilihat dulu dari mama penyebabnya sehingga dalam penanganan, penegakan juga berbeda-beda," tegasnya.
Juanda mengaku sudah meminta Kepala Puskesmas Bayah untuk mengkonnfirmasi hal ini kepada pihak terkait. "Saya sudah meminta kepada kepala puskesmas Bayah untuk mengkonfirmasi ke RSUD Malingping terkait dengan informasi tersebut, baik data maupun penyebab. Nah setahu kami yang memiliki kapasitas untuk mengeluarkan data dan biasanya kita dapatkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS daerah bukan dari RSUD Malingping," ujarnya.
Saat ditanya terkait pemicu HIV/AIDS dari faktor LGBT dan maraknya warem di sekitar Bayah diduga banyak PSK berkeliaran, camat mengaku faktor utama belum tentu dari itu.
"Kita harus konfirmasi dulu penyebabnya apa? belum tentu datang dari hiburan-hiburan di sekitar wisata bisa jadi datang dari tadi yang saya bilang sperti penggunaan narkoba suntik, namun demikian tentunya kita juga akan ada upaya pembinaan," tegasnya.
Camat berharap, sesuai dengan kapasitas tentunya untukpersoalan perilaku adalah pembinaan di lingkungan keluarga. "Saya tekankan pembinaan keluarga. Keluarga yang kuat, sehat yang ciptakan masyarakat yang kuat dan. Kami dari penyelenggara pemerintahan tentu akan melakukan hal-hal yang menjadi otoritas/keweangan yang ada ada kami," kata Juanda.
Sebelumnya, kasus penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Lebak khususnya di Lebak Selatan saat ini mengalami kenaikan bahkan biaa dikatakan memprihatinkan. Penemuan tersebut berdasarkan screening saat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Malingping, Lebak ditemukan 28 orang yang terjangkit HIV/AIDS.
Fenomena LGBT dan juga maraknya PSK warung remang-remang diduga menjadi penyebab naiknya jumlah pengidap HIV AIDS di wilayah ini. Apalagi pada kenyataanya wilayah Lebak Selatan terutama di pesisir adalah daerah wisata dan adanya aktivitas perusahaan besar yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA).
(EG)
Editor : Iskandar Nasution