Ammal Awadallah, Executive Director of the Palestinian Family Planning (PFPPA) dikutip Jezebel, Jumat (3/11/2023) ini mengaku telah mendengar banyaknya operasi caesar yang dijalani oleh wanita-wanita hamil Palestina tanpa proses anestesi atau pembiusan. Saat ini mereka memang berusaha untuk mengonfirmasi kondisi dan jumlah operasi caesar tanpa anestesi yang telah dilakukan selama konflik berlangsung.
Hanya saja tidak memungkiri bahwa hal itu bisa saja terjadi. Apalagi Israel telah memblokir seluruh akses masuk ke Gaza.
"Kami menyadari bahwa dengan adanya pencegahan pasokan medis dan obat-obatan yang masuk ke Gaza, ketersediaan anestesi semakin menipis,” kata Ammal Awadallah.
Dia mengatakan sulit menggambarkan derita yang dialami oleh wanita-wanita hamil Palestina. Selain rasa sakit yang luar biasa saat menjalani operasi caesar tanpa anestesi, Ammal Awadallah mencatat bahwa tanpa air dan pasokan medis, warga Gaza yang hamil dan melahirkan berpotensi terinfeksi dan bisa mengancam keselamatan dan nyawa mereka
Lebih lanjut Hiba Tibi, Direktur CARE yang membuka posko bantuan di Tepi Barat dan Gaza mengatakan bukan hanya operasi caesar saja yang dilakukan tanpa anestesi tapi juga operasi-operasi medis lainnya.
Hal itu terjadi karena memang ketersediaan anestesi sudah benar-benar langka. Kondisi itu menurutnya bisa berubah jika tenaga medis di Palestina bisa mendapatkan lagi stok obat bius.
Dia sendiri mengaku prihatin dengan wanita-wanita hamil Palestina yang terjebak dalam kondisi yang sangat berbahaya.
"Saya sulit membayangkan ketakutan yang mereka alami. Mereka bertarung buat diri mereka, keluarga, dan bayinya. Semuanya benar-benar merasakan sakit yang sulit ditanggung," tegasnya.
Editor : Iskandar Nasution