Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol Dede Rojudin mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan personel dalam memahami bahaya teror bom dan jenis-jenis bahan peledak guna menunjang pelaksanaan tugas dilapangan, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik dan juga rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Diketahui, TPTKP teror bom adalah tindakan pertama yang dapat dilakukan oleh masyarakat atau satuan pengamanan yang memiliki peralatan TPTKP guna mencegah timbulnya kerugian barang atau jiwa yang diakibatkan oleh teror bom.
Kegiatan simulasi penanganan ancaman teror bom ini, diasumsikan bahwa salah seorang tidak dikenal meletakkan berupa tas yang ditinggalkan, yang kemungkinan dicurigai berisi bom.
Tim Jibom Satbrimob Polda Banten dengan segera melaksanakan olah TKP penemuan tas yang dicurigai berisi bom dan ternyata ditemukan suatu barang yang diduga bom di lokasi kejadian tepatnya di lobi masuk Gedung Kantor KPU Provinsi Banten. Hasil dari X-Ray ternyata benar barang tersebut terdapat rangkaian elektronik yang diduga rangkaian bom.
X-Ray adalah salah satu kelengkapan Tim Jibom yang bertujuan untuk membantu operator Jibom mengetahui isi dalam rangkaian yang diduga bom, agar cepat ditindaklanjuti oleh Tim Jibom.
Selanjutnya, Robot EOD mengamankan barang yang diduga rangkaian bom untuk dilakukan diskrapter. Hal ini dilakukan untuk mencerai beraikan atau membongkar isi tas dengan aman.
"Kejadian tersebut merupakan rangkaian simulasi pelatihan yang dilaksanakan Satuan Brimob Polda Banten, dimana hal tersebut untuk peningkatan kemampuan personel Satbrimob Polda Banten khususnya kemampuan Jinak Bom," ucap Dede Rojudin.
Editor : Iskandar Nasution