Sebab, kata dia sejatinya Susilo Bambang Yudhoyono yang diduga telah mencaplok Partai Demokrat dengan cara menyingkirkan Anas Urbaningrum melalui perintah untuk nempersangkakan melalui kaki tangannya di KPK.
"Sejatinya SBY lah yang numpang dan ingin mencopet Partai Demokrat dengan cara mengotak-atik AD ART PD, dan menempatkan dirinya dan VR (Ventje Rumangkang) selaku pendiri dan menghilangkan nama 98 pendiri lainnya," kata Roni.
Dia menyebut, hal itu sudah dimasukkan di dalam AD ART mereka. Karena itu, AD ART Partai Demokrat 2020 dibuat di luar arena Kongres. Maka, isinya juga menjadi amburadul. KLB (Kongres Luar Biasa) merupakan gerakan kontitusional untuk mengembalikan marwah Partai Demokrat menjadi partai milik rakyat dan bukan partai milik keluarga Cikeas.
Partai Demokrat telah didirikan pada 2001 dan SBY baru juga bergabung 2003.
"So, mana bisa dia mengklaim dirinya sebagai pendiri Partai Demokrat," cetusnya.
Hingga berita ini tayang, pihak Partai Demokrat kubu AHY belum bisa dikonfirmasi tim redaksi.
Editor : Iskandar Nasution