"Luar biasa Jizuuun turut bangga pernah kenal dengan sampeyan ketika di Brisbane," tulis akun lainnya.
"Masnya yang speech aku yang nangis... terharu," timpal akun @n**as_ci**
Pesan sekaligus komentar terhadap postingan Jizun akrab disapa yang baru saja menyelesaikan studi S3-nya dengan spesialisasi ilmu kuda di salah satu kampus terbaik Amerika Serikat yakni North Carolina State University itu datang dari @armanrizzy yang menulis harapannya agar ada jaminan jika pulang ke Indobesia untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh di Amerika Serikat itu. "jangan pulang ke Indonesia kecuali ada jaminan anda punya kesempatan mengamalkan ilmu yang anda peroleh dari sana dan dihargai dengan sepadan," tulisnya.
Meski awalnya realitas mimpi itu sulit untuk diwujudkan, namun Ahmad Munjizun diketahui sejak kecil waktunya lebih banyak dihabiskan untuk membantu orang tuanya beternak sapi dan kuda. Dia terus semangat meski tidak bebas bermain seperti anak-anak diusianya. Pekerjaan itu justru dianggap sebagai sebuah kesempatan untuk belajar bertanggung jawab dalam hidup hingga dia akhirnya lulus dari North Carolina State University malalui jalur beasiswa Fulbright, dengan gelar Doctor of Philosophy in Animal Science.
Melihat kesabaran dan semangatnya yang pantang menyerah, dari sosok Ahmad Munjizun, kita dapat belajar tentang kegigihan bahwa meski dengan segala keterbatasan dan beban hidup, perjuangan seorang pengembala kuda ini sungguh bikin haru bahwa harapan itu selalu ada dan layak untuk diperjuangkan.
Editor : Iskandar Nasution