PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Kuliner favorit warga Pandeglang yang melegenda akan kami ulas dalam artikel ini. Ya, Bubur Ayam Kampung khas Hajjah Indeung, Ciherang, Kabupaten Pandeglang, Banten salah satunya, kuliner ini diketahui sudah melegenda hingga tiga generasi sejak 1960 silam.
Soal cita rasa bubur ayam kampung ini sudah tidak diragukan lagi, tak ayal banyak warga yang berburu masakan ini lantaran dengan cita rasa tentu terjaga, dengan aneka topping, kuah sop dan perasan jeruk nipis yang selalu menyegarkan.
Siapa yang tidak kenal dengan penganan bubur ayam di Ciherang, Pandeglang, Banten yang telah turun temurun ini. Selama 60 tahun usaha rumahan ini selalu ramai dikunjungi pecinta bubur ayam kampung Mak Indeung.
Bubur Ayam Kampung Hajjah Indeung Pandeglang. Foto Lukman Firdaus
Tak banyak yang tahu yang membedakan bubur ayam ini dengan yang lainnya. Tentu berbeda dari yang lainnya ada pada ayam kampung jantan, sop putih, perasan jeruk nipis dan bumbu alaminya.
Dahulu bubur ayam dipanaskan dengan arang dari batok kelapa, namun kini karena sulitnya mencari arang tersebut, cucu Mak Indeung hanya menggunakan kompor gas.
Menurut salah seorang pecinta bubur ayam tersebut Retno Wulandari mengaku sejak dahulu dirinya dibawa orangtuanya untuk sarapan bubur di tempat ini, namun sekarang dia membawa anak-anaknya untuk makan di tempat tersebut.
Bubur Ayam Kampung Hajjah Indeung Pandeglang. Foto Lukman Firdaus
"Sejak kecil saya sudah makan bubur ini, namun sekarang saya bawa anak-anak saya makan disini," ucapnya saat berbincang-bincang di tempat jualan tersebut belum lama ini.
Menurut Retno, jika anak-anaknya sulit makan, bubur ayam ini menjadi makanan yang mudah dicerna dan dapat mengugah selera makan anak.
Sementara itu, Wati Karyawati pengelola bubur ayam itu mengisahkan bahwa dirinya merupakan generasi ketiga dari pendiri bubur ayam kampung tersebut, warung miliknya sudah buka sejak 60 tahun yang lalu.
"Sudah tiga generasi, soal cita rasa yang menjadi andalan dan tidak pernah berubah yakni potongan daging ayam kampung dan tirisan jeruk nipis menjadi ciri khas dari kuliner ini sejak pagi hingga malam hari," tuturnya.
Dengan sudah melegendanya kuliner ini, jika di hari raya banyak perantau yang sengaja makan bubur tersebut sebelum kembalu ke daerah perantauan. Dalam sehari pihak keluarga mampu menghabiskan 15 liter beras dan 2 ekor ayam kampung.
Adapun harga yang ditawarkam sangat terjangkau yakni berkisar Rp12 ribu hingga Rp25 ribu tergantung dari topping yang diinginkan. Anda penasaran dengan
Bubur Ayam Kampung Hajjah Indeung Pandeglang? tak ada salahnya untuk mencoba jika berkunjung ke Ciherang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten ini menikmati kuliner favorit yang melegenda.
Editor : Iskandar Nasution