LEBAK, iNewsPandeglang.id - Belakangan ini di Kabupaten Lebak dihebohkan adanya video Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya ngamuk menegur sejumlah wartawan saat wawancara dengan pihak BBWSC3 terkait sengketa lahan Bendungan Karian. Atas peristiwa itu banyak pihak menduga bahwa bupati menghalangi kinerja jurnalistik dan diam saja atas persoalan sengketa lahan warga yang terdampak pembangunan Bendungan Karian.
Pemkab Lebak melalui Sekretaris Daerah Lebak Budi Santoso akhirnya angkat bicara menjelaskan bahwa pihak BBWSC3 yang diwakili Kepala Bidang PJSA David Partonggo Marpaung dan PPK Pengadaan Tanah Revita Kartikasari menyampaikan maksud dan tujuan audiensi yaitu ingin melaporkan progres pembangunan Fisik dan pengadaan lahan bendungan karian serta agenda peresmian Fasos dan Fasum yang sudah direlokasi serta agenda peresmian bendungan itu sendiri.
Lebih lanjut dituturkan Budi, awalnya pasca audiensi pihak BBWSC3, diwawancara oleh pihak media yang sudah menunggu di luar. Di sela penyampaian itu ada salah salah satu wartawan mengkonfirmasi terkait sengketa lahan yang ada di Desa Sindang Mulya Kecamatan Maja yang diduga belum dibayarkan. Dari keterangan pihak balai menyampaikan bahwa untuk pengadaan tanah di Sindang Sari sudah beres semua dan sudah dibayarkan.
Namun dari salah seorang jurnalis menyanggah dan terjadilah perdebatan dengan nada yang agak tinggi bahwa masih ada tanah yang belum dibayar sembari buka tas dan akan menunjukkan sertifikat tanah. Kerena perdebatan ini sudah di luar kontek wawancara pihaknya ingin menengahi dan meminta kepada wartawan untuk menghentikan.
Pada prinsipnya kalau ada warga atau siapapun terkait persoalan lahan yang terkena dampak PSN baik itu yang terkena Jalan Tol dan Bendungan Karian sambung Budi, dari pemda tentunya siap memfasilitasi. Namun tentu dalam forum yang khusus dan menghadirkan semua pihak terkait dan berkompeten, sehingga jelas duduk persoalannya dan alternatif solusinya. Bukan di momen wawancara seperti itu.
"Jadi kami tidak ada niat untuk menghalangi jurnalis melaksanakan tugasnya. Tapi hanya ingin menempatkan sesuatu sesuai porsi dan tempatnya," katanya.
Editor : Iskandar Nasution