Menag Curhat di DPR: Madrasah Cuma Nempel di Masjid, Gurunya Digaji Rp100 Ribu!

Epul Galih
Menag Nasaruddin Umar. (Foto : Dok/Istimewa)

"Sementara di sekolah negeri, gaji guru bisa mencapai Rp4,5 juta per bulan dan masih sering unjuk rasa untuk kenaikan tunjangan," tambahnya.

Menag menegaskan bahwa pemotongan anggaran Rp12 triliun akan semakin memperburuk kondisi madrasah. Ia meminta DPR agar tidak memangkas anggaran, bahkan menambahnya, demi subsidi yang layak bagi madrasah dan pesantren.

"Jangan ada penzaliman terhadap sesama anak bangsa. Mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak," tegas Nasaruddin.

Dalam unggahan Instagram-nya, ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung perjuangannya agar madrasah mendapatkan perlakuan yang adil.

"Mohon doakan semoga apa yang menjadi cita-cita kita bersama bisa tercapai dan menghadirkan rasa keadilan untuk anak-anak madrasah," tulisnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menyatakan bahwa pemotongan anggaran Kementerian Agama bisa mengganggu program vital, termasuk pendidikan madrasah. Ia meminta Menag meyakinkan pemerintah bahwa efisiensi anggaran Kemenag tidak bisa disamakan dengan kementerian lain.

"Madrasah dan pesantren berkontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Jika anggarannya dipotong, operasionalnya bisa terganggu," kata Marwan.

Menag berharap DPR dan pemerintah bisa mempertahankan bahkan menambah anggaran madrasah, agar pendidikan bagi santri lebih layak dan berkeadilan.

Editor : Iskandar Nasution

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network