JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan kegelisahannya terkait madrasah dan pesantren dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI. Ia menyoroti kesenjangan pendidikan antara sekolah negeri dan madrasah, yang mayoritas swasta dan masih bergantung pada anggaran pendidikan dari masyarakat.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan kegelisahannya mengenai ketimpangan fasilitas pendidikan antara sekolah negeri dan madrasah dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI. Ia menyoroti kondisi madrasah yang mayoritas swasta dan masih bergantung pada dana masyarakat.
.
Menurut Nasaruddin, terdapat 42 ribu pondok pesantren yang mengelola lebih dari 20 ribu madrasah di Indonesia. Sayangnya, 90 persen madrasah berstatus swasta, sehingga minim dukungan pemerintah.
"Di seberang jalan ada sekolah negeri, tanahnya dibelikan oleh negara, bangunannya dibangun oleh negara, gurunya diangkat oleh negara, bahkan tata usaha dan cleaning service-nya pun pegawai negeri," ujarnya dalam rapat, dikutip dari akun Instagram @nasaruddinumaroffice, Sabtu (15/3/2025).
Sebaliknya, kata Menag, banyak madrasah yang hanya menempel di dinding masjid, tanpa fasilitas perpustakaan atau laboratorium. Bahkan, guru madrasah hanya menerima gaji Rp100 ribu per bulan, jauh dibandingkan guru sekolah negeri yang bisa mendapat Rp4,5 juta per bulan.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait