PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Ramadan sebentar lagi tiba, tetapi apakah kita sudah benar-benar siap? Saat Rasulullah dan para sahabat menyambut bulan suci ini dengan penuh kebahagiaan dan kesiapan, banyak dari kita justru lebih sibuk dengan urusan duniawi. Fokus pada belanja besar-besaran, menyiapkan menu berbuka, atau bahkan belum melunasi utang puasa tahun lalu.
Padahal, Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana setiap detiknya bernilai pahala. Jika ini adalah Ramadan terakhir kita, apakah kita sudah memanfaatkannya dengan maksimal? Rasulullah begitu merindukan bulan suci ini dan mempersiapkan diri dengan ibadah yang lebih khusyuk. Beliau mengajarkan kita untuk menyambutnya dengan taubat dan amal saleh.
Namun, apakah kita memiliki semangat yang sama? Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini karena keliru dalam menyambutnya. Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga momen untuk membersihkan hati, mendekatkan diri kepada Allah, dan meraih ampunan-Nya.
Agar tidak salah kaprah, berikut adalah cara Rasulullah menyambut Ramadan yang bisa kita teladani kami rangkum dari berbagai sumber di antaranya:
1. Memperbanyak Doa Agar Dipertemukan dengan Ramadan
Rasulullah mengajarkan kita untuk benar-benar berharap dan berdoa agar bisa bertemu dengan Ramadan. Bahkan, beliau sudah mulai berdoa sejak dua bulan sebelumnya:
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan." (HR. Ahmad, No. 2346)
Dari sini kita belajar bahwa menyambut Ramadan bukan hanya soal persiapan fisik, tetapi juga persiapan hati dengan doa dan harapan kepada Allah.
2. Meningkatkan Ibadah Sejak Bulan Sya’ban
Banyak orang mengira ibadah baru perlu ditingkatkan saat Ramadan tiba. Padahal, Rasulullah sudah mulai meningkatkan amal saleh sejak bulan Sya’ban, terutama dengan memperbanyak puasa sunnah. Aisyah RA berkata:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadan, dan tidak pernah pula melihat beliau lebih sering berpuasa dibandingkan di bulan Sya’ban." (HR. Bukhari No. 1969, Muslim No. 1156)
Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk mulai membiasakan diri dengan ibadah lebih giat sebelum Ramadan tiba, sehingga saat memasuki bulan suci, tubuh dan hati kita sudah terbiasa.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait