TEHERAN, iNewsPandeglang.id - Masoud Pezeshkian, yang baru saja terpilih sebagai Presiden Iran, dikenal sebagai seorang politisi yang tidak takut menyuarakan pendapatnya, bahkan ketika pandangan tersebut bertentangan dengan norma-norma yang sudah lama diterapkan di negaranya. Salah satu isu yang pernah ia kritik adalah aturan wajib jilbab bagi perempuan di Iran.
Masoud Pezeshkian dikenal anggota parlemen berhaluan reformis, kini telah dinyatakan sebagai presiden terpilih Iran. Dia mengalahkan kandidat ultrakonservatif Saeed Jalili di putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) Iran yang diadakan pada Jumat, 5 Juli 2024.
Pezeshkian, mantan menteri kesehatan Iran, telah mewakili mayoritas etnik Azeri di Provinsi Azerbaijan Barat sebagai anggota parlemen selama 16 tahun terakhir. Dia memiliki reputasi yang bersih tanpa tuduhan korupsi atau keterlibatan dalam skandal politik selama lebih dari 20 tahun karirnya di dunia politik.
Pada putaran pertama Pilpres Iran yang berlangsung pada 28 Juni 2024, Pezeshkian mengungguli empat kandidat lain dengan perolehan 42,5 persen suara. Di putaran kedua pada 5 Juli 2024, dia berhasil meraih 53,6 persen suara, mengamankan posisinya sebagai presiden terpilih.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait