Kades ingin memastikan bahwa early warning system yang sudah terpasang, bisa berbunyi saat terjadi perubahan muka air laut setelah terjadi gempa tektonik di dasar laut dampak salah satunya Gunung Anak Krakatau tersebut.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mengaku selain melakukan pemeriksaan, pengecekan kabel, sosialisasi atau pemahaman terhadap sirine tanda tsunami juga diberikan petugas kepada warga setempat secara berkala.
"Masih berfungsi. Setiap bulan pasti dicoba sirinenya nyala atau tidak?, tapi selama ini memang Alhamdulillah sirine ini setiap tanggal 26 selalu dicoba. Ternyata memang masih berfungsi dengan baik," tuturnya.
Dia berharap dengan adanya alat pendeteksi tsunami ini guna membekali warga pesisir, agar selalu waspada dan bisa melakukan langkah yang tepat jika suatu saat bencana datang.
"Dengan adanya alat pendeteksi tsunami ini jika terjadi tsunami, masyarakat bisa memahami dan tahu tanda-tanda jika terjadi tsunami pasti akan menyala. Artinya mereka harus lari-lari ke jalur-jalur evakuasi yang sudah disediakan. Radius bunyi sirine ini dengan jangkauan 10 KM," kata Tarsidi mengakhiri sesi wawancara.
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait