“Sesuai pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip dari iNews.id pada Selasa (18/4/2023)
Menurut Eko, beberapa wilayah pesisir yang di maksud tersebut di antaranya di Pesisir Aceh, Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Sumatera Barat, Pesisir Kep. Riau, Pesisir Bangka Belitung, Pesisir Banten, Pesisir selatan Jawa Barat, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir selatan D.I. Yogyakarta, Pesisir selatan Bali, Pesisir Nusa Tenggara Timur, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Sulawesi Utara, Pesisir Maluku, Pesisir Papua Selatan.
Meski demikian, Eko menuturkan potensi banjir pesisir ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
“Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat,” ujar Eko.
Karena itu, Eko meminta masyarakat agar waspada dan siaga mengantisipasi pasang maksimum air laut yang berpotensi banjir rob.
“Masyarakat diimbau agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," pungkas Eko.
Artikel ini telah tayang di halaman iNews.id dengan judul Gerhana Matahari Hibrid 20 April, BMKG : Waspada Potensi Banjir Rob
Editor : Iskandar Nasution
Artikel Terkait