Petugas Tangkap Kapal Bawa Sabu Ratusan Kilogram Jaringan Internasional di Samudera Hindia

Iskandar Nasution
Petugas dari kepolisian bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Bea Cukai melakukan penangkapan sebuah kapal dengan Anak Buah Kapal (ABK) warga negara Iran yang diduga membawa narkoba jenis sabu di Perairan Samudera Hindia. Foto iNews/Iskandar

Menurutnya, jaringan seperti ini beroperasi di dunia bahkan beberapa kali juga pernah ditangkap ditempat yang lain. Dan ini benar-benar organize crime. Hasil barang bukti yang didapat sekarang dan masih juga dalam pengembangan ini sekitar 309 paket.

"Rutenye cara melihat dan menganalisa metavitamin, teknik pembuatan yang mana. Kita akan kroscek penemuan-penemuan yang lain, baik di negara yang lain maupun di Indonesia. Semua yang tertangkap hari ini mereka adalah warga negara Iran ada 8 orang, dan hasil pemeriksaan juga hampir semua juga positif," katanya

Disamping  mengedarkan, para tersangka  juga mengkonsumsi ini masih dalam proses pemeriksaan berkaitan dengan kedokteran. Dalam kaitan dengan ini, sekali lagi negara harus diselamatkan. Kemudian tipikal barang yang disita, hasil barang bukti yang didapat dan masih dalam pengembangan ini sekitar 309 bungkus, yang ada nanti kita akan cek secara laboratorium itu untuk sementara pemeriksaan awal.

"Saya apresiasi dari Bea cukai pusat dan jajaran dari BNN dengan melaksanakan ini yang dilaksanakan, sinergitas perang dalam narkotika.Mereka bisa menyelamatkan, kalau beredar barang ini bisa 300 ribu lebih orang yang akan menggunakan kalau sampe beredar, kalau ini beredar bisa sampai ratusan miliar jika beredar, ini yang disampaikan," pungkasnya.

Sementara Direktur Interdiksi Narkotika Bea Cukai R. Syarif Hidayat mengatakan intersave ini tidak mudah, ombak bisa 7 sampai 8 meter, karena ini di Samudera Hindia jauh di selatan pulau Jawa, ini ditangkap di antara pulau Jawa dan pulau crismes itu bisa dibayangkan.

"Itu merupakan posisi yang sangat sulit, ini juga merupakan tangkapan pertama kami selama ini untuk narkotika yang berasal dari kelompok Iran, di wilayah selatan," tuturnya

"Rencana dibawa ke Indonesia, operasi ini barusan. Sambil kita melaksanakan operasi, dalam satu pak itu berpariasi antara 1 kilo lebih sedikit, jadi kita harus prisisi nanti kita akan lakukan penimbangan bersama-sama," lanjut Syarif.

Para tersangka bisa tertangkap, karena pihaknya  melaksanakan kerjasama internasional. Menghadapi narkotika crime,  menurut dia  harus kerjasama internasional. 

"Tetapi pemberian informasi juga harus diikuti dengan penyelidikan intelejen yang luar biasa yang dilakukan intelejen dan jajaran, ini harus bekerjasama mengembangkan informasi yang didapat untuk dikembangkan bersama. Operasi ini dinamakan PRG (Patroli Rasta Gabungan)," katanya

 

Editor : Iskandar Nasution

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network