Namun, klaim tersebut tidak mampu meredakan emosi Entin dan warga desa yang sudah terlanjur kecewa dengan tingkah laku sang Kepala Desa.
Aksi unjuk rasa tersebut semakin memanas, dengan sejumlah warga yang ikut serta mendukung Entin. Mereka menuntut agar Ahmad mundur dari jabatannya sebagai Kepala Desa karena dianggap telah merusak citra desa.
Warga merasa bahwa perilaku sang pemimpin tidak memberikan contoh yang baik, terutama bagi anak-anak muda di Desa Jagabaya. "Seharusnya Kepala Desa menjadi teladan bagi warganya, tapi ini malah mencoreng nama baik desa. Kami tidak ingin pemimpin yang seperti ini," kata salah seorang warga yang turut serta dalam aksi protes.
Akibat dari insiden ini, Ahmad mengaku sudah diperiksa oleh pihak terkait, dan ia menegaskan bahwa masalah ini sedang dalam penanganan. Warga pun berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap Kepala Desa yang diduga terlibat dalam perselingkuhan tersebut.
Kasus ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Lebak. Sejumlah warga menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh Ahmad tidak hanya memalukan, tetapi juga menodai kehormatan lembaga desa yang seharusnya menjaga moralitas dan kepercayaan masyarakat.
Meskipun Ahmad berusaha membantah, ketegangan antara dirinya, istrinya, dan warga Desa Jagabaya masih terus berlangsung. Bagaimana kelanjutan dari kasus ini, dan apakah Ahmad akan tetap menjabat sebagai Kepala Desa, masih menjadi tanda tanya besar.
Editor : Iskandar Nasution