Kemunculan Qaani juga memicu perdebatan mengenai bagaimana informasi seputar serangan itu dikelola oleh pemerintah Iran. Mengapa butuh waktu lama bagi IRGC untuk menunjukkan bukti bahwa Qaani masih hidup? Apakah ada strategi di balik penundaan tersebut untuk tujuan tertentu?
Pembunuhan terhadap Nasrallah dan Nilforoushan disebut-sebut sebagai pemicu utama serangan balasan Iran pada 1 Oktober lalu, yang menargetkan tiga lokasi penting di Israel, termasuk dua pangkalan udara dan markas besar badan intelijen Mossad. Sekitar 200 rudal diluncurkan, memperlihatkan bahwa Iran tidak akan tinggal diam terhadap serangan yang mereka anggap melanggar garis merah.
Dengan kemunculan Qaani, spekulasi mengenai kematiannya memang telah berakhir. Namun, drama dan misteri di balik serangan Israel di Beirut serta konsekuensi politik dan militernya masih jauh dari kata selesai. Publik dan komunitas internasional kini menunggu langkah selanjutnya dari kedua pihak yang berseteru. Apakah akan ada serangan lanjutan, atau justru diplomasi yang mengambil alih?
Editor : Iskandar Nasution