ANKARA, iNewsPandeglang.id – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mendesak negara-negara Islam untuk membentuk aliansi dalam menghadapi apa yang ia sebut sebagai "banditisme" dan "terorisme negara" oleh Israel. Pernyataan ini muncul setelah pembunuhan seorang aktivis Turki-Amerika di Tepi Barat oleh pasukan Israel pada Jumat (6/9/2024).
Seruan Erdogan ini terkait dengan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel di Palestina. Erdogan menegaskan, "Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam." Ia menyampaikan pernyataan tersebut pada sebuah acara di dekat Istanbul, Sabtu (7/9/2024), dalam menanggapi pembunuhan aktivis perempuan di Tepi Barat yang menentang perluasan permukiman Israel.
Menurut Erdogan, langkah ini sangat diperlukan untuk melawan ekspansionisme Israel yang tidak hanya mengancam Palestina tetapi juga negara-negara seperti Lebanon dan Suriah. Dalam beberapa bulan terakhir, Erdogan juga telah meningkatkan upaya diplomatik dengan negara-negara seperti Mesir dan Suriah untuk memperkuat solidaritas menghadapi ancaman ini.
Presiden Turki tersebut baru-baru ini menerima Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, di Ankara, membahas situasi Gaza dan cara-cara memperbaiki hubungan bilateral setelah ketegangan panjang. Ia juga menyatakan kesiapan untuk mengundang Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam upaya pemulihan hubungan antara Turki dan Suriah yang terputus sejak pecahnya perang saudara.
Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan Erdogan. Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden tewasnya aktivis tersebut di Tepi Barat. Erdogan terus menyerukan pentingnya solidaritas antarnegara Islam untuk menahan ambisi ekspansionis Israel dan menghentikan kekerasan yang semakin meningkat di wilayah Palestina.
Editor : Iskandar Nasution