Di Eropa, Inggris memiliki sekitar 120 hulu ledak yang siap pakai, dengan 40 senjata dikerahkan setiap saat menggunakan rudal Trident di kapal selam. Baru-baru ini, Inggris meningkatkan batas jumlah senjata nuklirnya dari 180 menjadi 260 hulu ledak. Sementara itu, Prancis mengoperasikan sekitar 290 hulu ledak nuklir yang berbasis di kapal selam dan pesawat tempur, dengan doktrin penggunaan sebagai pertahanan diri dalam kondisi ekstrem.
Korea Utara, yang sering menjadi sorotan, diperkirakan memiliki 45 hingga 55 hulu ledak dan terus memperluas stoknya. Negara ini juga mengembangkan kemampuan rudal jarak jauhnya, meskipun kemampuannya masih dipertanyakan. Di Asia Selatan, India dan Pakistan terus meningkatkan persenjataan nuklir mereka. India memiliki sekitar 160 hulu ledak, sedangkan Pakistan, dengan sekitar 170 hulu ledak, terus memproduksi lebih banyak senjata sebagai respons terhadap peningkatan persenjataan India.
Israel, meskipun tidak pernah secara resmi mengakui kepemilikan senjata nuklir, diperkirakan memiliki sekitar 100 hulu ledak. Meskipun Israel menutupi program nuklirnya, spekulasi mengenai senjata nuklir negara tersebut sering muncul di tengah ketegangan di Timur Tengah.
Dengan ketegangan yang terus meningkat di berbagai belahan dunia, keberadaan senjata pemusnah massal ini menjadi topik yang semakin sensitif dan penuh potensi konflik, yang dapat memicu ketidakstabilan global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Editor : Iskandar Nasution