LEBAK, iNewsPandeglang.id - Bunga (nama samaran), seorang siswi SMA berusia 15 tahun, mengisahkan pengalaman traumatisnya terjebak dalam rayuan Wily, seorang pria yang dikenal sebagai sutradara KW video asusila. Dalam dua kesempatan berbeda, kepolosan Bunga membawanya ke dalam situasi yang berbahaya.
Bunga pertama kali bertemu Wily di klub futsal pada tahun 2021, di mana Wily menjabat sebagai pelatih. "Dia terlihat baik dan sering mengantar saya pulang," ungkapnya pada Minggu (22/9/2024).
Kepercayaan itu membuat Bunga tidak curiga saat Wily mengundangnya ke rumah untuk mengerjakan proyek video. Di rumah sang sutradara KW alias Wily, meminta bantuan kepada Bunga dan temannya untuk mengerjakan projek berupa video.
Wily kemudian menjelaskan sedikit tentang video yang dimaksud. Bunga dan temannya diminta untuk melakukan adegan yang tidak biasa. "Wily menyuruh kami melakban mata dan tangan, lalu diikat di kursi," ceritanya.
Tanpa mengetahui bahwa itu adalah bagian dari pelecehan, Bunga mengikuti arahan tersebut. Setelah posisi itu diperagakan, ia kemudian diminta oleh pelaku agar tubuhnya menggeliat dan berteriak meminta tolong seperti di film-film.
Karena kepolosannya, saat itu Bunga belum tahu apa yang dilakukan Wily ketika tubuhnya diikat dan matanya ditutup selama tujuh menit.
Insiden kedua terjadi pada akhir tahun 2022 ketika Bunga kembali berkunjung ke rumah Wily untuk menagih uang kostum futsal. "Dia menyuruh saya untuk membuat video lagi dengan dalih promosi," kenangnya.
Kali ini, Wily meminta Bunga untuk mengenakan kerudung dan melakukan aksi serupa. "Yang kedua saya sama teman datang ke rumah Wily untuk ngambil uang futsal. Terus saya disuruh masuk, tapi teman saya disuruh nunggu di luar. Saya masuk, disuruh minta tolong buat video itu lagi. Karena saya gak mau lama-lama, akhirnya saya nurut. Terus saya disuruh pakai kerudung, karena bilangnya buat mempromosikan mika," jelasnya.
Editor : Iskandar Nasution