KUALALUMPUR, iNewsPandeglang.id - Kecelakaan tragis terjadi di Malaysia ketika dua helikopter bertabrakan, menyebabkan 10 orang tewas. Insiden ini terjadi di Pangkalan Angkatan Laut Malaysia, Lumut, Perak, saat kedua helikopter sedang melakukan latihan
Kedua helikopter tersebut lepas landas dari lapangan Sitiawan pada Selasa (23/4/2024) pukul 09.03 waktu setempat. Kedua helikopter ini M502-6 (FENNEX) dan M503-3 (HOM), yang membawa total 10 kru Angkatan Laut Malaysia bertabrakan saat melakukan latihan penerbangan dalam rangka parade perayaan HUT ke-90 Angkatan Laut Malaysia.
Seluruh korban, yang terdiri dari 3 orang dari FENNEX dan 7 orang dari HOM, telah dipastikan meninggal dunia oleh petugas medis KKM. Pasukan pemadam kebakaran dari BBP Seri Manjung dan BBP Sitiawan telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan operasi penyelamatan.
Menurut laporan Komandan Operasi Kanan Pemadam Kebakaran (Bomba) Perak, TPgB II Suhaimy bin Mohd Suhail, pasukan bomba dari dua balai terdekat, yaitu BBP Seri Manjung dan BBP Sitiawan, segera merespons dengan mengirimkan total 21 anggota dan peralatan penyelamatan ke lokasi kejadian.
"Dua helikopter TLDM, M502-6 (FENNEX) dan M503-3 (HOM), bertabrakan saat melakukan latihan penerbangan untuk paradeHari TLDM ke-90. Kesepuluh korban yang terlibat dalam kejadian tersebut, termasuk 7 awak HOM TLDM dan 3 awak Fennec TLDM, telah dipastikan meninggal dunia oleh petugas medis KKM," tulis pernyataan itu.
Kecelakaan ini terekam dalam video yang menunjukkan kedua helikopter bergerak ke kanan dengan jarak yang dekat, menyebabkan satu helikopter menabrak baling-baling helikopter lainnya dan keduanya jatuh.
Kedua helikopter tersebut, Eurocopter AS555SN Fennec dan Agusta-Westland AW-139, jatuh di Pangkalan AL Lumut, Perak. Helikopter AW-139 jatuh ke tangga stadion, sementara helikopter Fennec jatuh ke kolam renang di kompleks yang sama.
Angkatan Laut Malaysia telah mengonfirmasi kecelakaan tersebut dan akan membentuk Dewan Penyelidik untuk mengetahui penyebab insiden tersebut. Mereka juga meminta agar masyarakat tidak menayangkan video kejadian tersebut untuk menghormati keluarga korban dan proses penyelidikan
Editor : Iskandar Nasution