CILEGON, iNewsPandeglang.id - Warga Cisuru di Kota Cilegon, Banten, mengalami kekecewaan besar saat aliran air mereka diputus oleh seorang calon legislatif yang kalah di Pemilihan Legislatif. Namun, kini, berkat bantuan yang datang dari berbagai pihak, termasuk perusahaan setempat, warga dapat bernafas lega. Pasokan air bersih kembali tersedia, mengakhiri penderitaan mereka selama hampir satu bulan.
Mereka sempat kecewa akibat diputusnya aliran air yang sudah lima tahun disalurkan oleh salah seorang calon legislator, membuat warga Cisuru, Kelurahan Suralaya, Kota Cilegon, Banten, akhirnya mencari sumber air hingga menempuh perjalanan 2 kilometer.
Viralnya berita tersebut mengundang keprihatinan berbagai pihak yang ingin membantu warga Cisuru. Dengan dimediasi oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian, sebuah perusahaan yang berada disekitar pemukiman akhirnya memberikan bantuan air bersih dan juga akan membangun sumur bor di wilayah tersebut.
Sani, salah seorang warga, mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur banyak pihak yang peduli kepada mereka. Sudah hampir satu bulan ini mereka harus mencari sumber air hingga mencapai 2 kilometer di bawah bukit.
"Sebelumnya, selama lima tahun kami mendapatkan air bersih dari salah seorang caleg. Awalnya sang caleg tersebut mengatakan bahwa air yang dialirkan tidak ada kaitannya dengan politik, namun, ketika mengetahui dirinya kalah, sang caleg langsung memutuskan aliran air tersebut," tuturnya, Kamis (14/3/2024).
Sementara Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendapatkan bantuan pasokan air dari sebuah perusahaan yang berada di dekat pemukiman warga. "Rencananya akan dibangun sebuah pompa air di dekat pemukiman warga agar mempermudah warga untuk mendapatkan air bersih dan tidak tergantung dari warga lain," katanya.
Warga menanti adanya bantuan pemasangan sumur pompa yang memang tidak mudah dilakukan di wilayah mereka yang berada di pegunungan tersebut. Pencarian sumber air harus menggunakan teknologi khusus agar air mengalir saat dilakukan pengeboran.
Editor : Iskandar Nasution