LEBAK, iNewsPandeglang.id - Event babacakan munggahan di Pantai Kelapa Warna, Lebak, Banten, menjadi momen yang penuh keseruan dan kebersamaan bagi pengunjung. Acara ini merupakan tradisi budaya Sunda yang dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh keberkahan dan keistimewaan.
Selain menikmati keindahan alam pantai, pengunjung juga dapat merasakan suasana religius jelang Ramadan melalui berbagai kegiatan seperti membaca doa, makan bersama, dan saling berbagi kebahagiaan. Tradisi munggahan juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar tetangga dan kerabat serta mempersiapkan diri secara spiritual dan sosial dalam menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah.
Liburan Munggahan sambil Babacakan (Makan Bersama). Foto iNews/Eman
Pantai Kelapa Warna, dengan keindahan alamnya yang memukau, menjadi tujuan favorit untuk merayakan momen spesial seperti munggahan. Keberadaan fasilitas seperti tempat parkir, area piknik, dan warung makan juga menambah kenyamanan bagi pengunjung yang ingin menikmati liburan di pantai ini bersama keluarga atau rombongan.
Mahfud, salah seorang pengunjung dari Rangkasbitung mengatakan, acara ini dalam rangka munggahan dan syukuran anak wisuda, yang pertama. Ikan yang dibakar ada ikan cumi, ikan pare, dan ikan layur.
"Ini sengaja dilakukan untuk merayakan acara tersebut bersama keluarga besar. Bapak Haji Yusuf. Harganya sekitar Rp350 ribu untuk semua ikan, tetapi sekarang harganya sedang naik. Beli di Pasar Malimping bukan di sini, tapi sekalian lewat tadi," ucapnya saat ditemui di lokasi, Minggu (10/3/2024).
"Saya sering menghadiri acara di sini hampir setiap tahun. Harapan saya agar puasanya lancar dan diberi kesehatan, rezeki, serta kemudahan dalam melaksanakan ibadah puasa," sambungnya.
Susi pengunjung lainnya menyebut Pantai Kalapa Warna pemandangannya enak dan nyaman, terutama untuk anak-anak. Pemandangannya bagus dan mengingatkanya pada suasana di Bali, terutama dengan adanya payung-payung.
"Saya sengaja datang ke sini untuk bersantai. Meskipun ada banyak tempat lain, saya lebih memilih di sini karena suasana yang enak dan nyaman banget," tuturnya.
Senada diungkapkan, Yuli Fauzia mengatakan, liburan di sini memang sangat menyenangkan. Kami mengambil foto di sini karena pemandangannya bagus, terutama di Pantai Kalapa Warna ini. Tarif parkir yang terjangkau serta tersedianya fasilitas yang nyaman seperti musala, toilet, dan warung makan tentu menjadi nilai tambah bagi para pengunjung.
"Kami ingin memiliki kenangan dari tempat ini (Miniatur Menara Eifel) Meskipun aslinya Paris jauh dari sini, tetapi suasana di sini memberikan gambaran yang bagus. Pemandangannya cukup bagus dan tidak membosankan, karena banyak pengunjung yang membuatnya ramai," kata Yuli.
Sementara itu, Vandenhar pengelola wisata Pantai Kelapa Warna menjelaskan persiapan menyambut munggahan pihaknya Kami dari pengelola melakukan gotong royong bersama pelaku UMKM untuk membersihkan pantai sempat diterpa angin puting beliung meski kecil, menata kembali spot-spot foto, agar Pantai Kelapa Warna tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan.
Untuk pengunjung, diperkirakan ada kurang dari 100 kendaraan roda 4 dan sekitar 250 kendaraan roda 2. Alhamdulillah, jelang Ramadan, ada peningkatan kunjungan sekitar 25 persen dari hari biasa.
Menurutnya keindahan pantai ini juga tak lepas dari adanya miniatur Menara Eiffel yang dibuat dari kayu jati tua dengan tinggi 8 meter dan lebar 2,5 meter pasti menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Pembangunan yang melibatkan tenaga ahli lokal seperti Bapak Dede juga menjadi contoh bagaimana pengelolaan sumber daya lokal dapat menghasilkan karya yang unik dan menarik.
"Kami berencana untuk menambah bangunan unik lainnya, seperti miniatur perahu Pinisi, untuk mempertahankan kreativitas Pantai Kelapa Warna sebagai destinasi yang unik dan tak ingin tersaingi," pungkasnya.
Semoga dengan adanya fasilitas tersebut, pengalaman liburan di Pantai Kelapa Warna semakin menyenangkan dan memuaskan bagi semua pengunjung.
Editor : Iskandar Nasution