"Saya sengaja datang ke sini untuk bersantai. Meskipun ada banyak tempat lain, saya lebih memilih di sini karena suasana yang enak dan nyaman banget," tuturnya.
Senada diungkapkan, Yuli Fauzia mengatakan, liburan di sini memang sangat menyenangkan. Kami mengambil foto di sini karena pemandangannya bagus, terutama di Pantai Kalapa Warna ini. Tarif parkir yang terjangkau serta tersedianya fasilitas yang nyaman seperti musala, toilet, dan warung makan tentu menjadi nilai tambah bagi para pengunjung.
"Kami ingin memiliki kenangan dari tempat ini (Miniatur Menara Eifel) Meskipun aslinya Paris jauh dari sini, tetapi suasana di sini memberikan gambaran yang bagus. Pemandangannya cukup bagus dan tidak membosankan, karena banyak pengunjung yang membuatnya ramai," kata Yuli.
Sementara itu, Vandenhar pengelola wisata Pantai Kelapa Warna menjelaskan persiapan menyambut munggahan pihaknya Kami dari pengelola melakukan gotong royong bersama pelaku UMKM untuk membersihkan pantai sempat diterpa angin puting beliung meski kecil, menata kembali spot-spot foto, agar Pantai Kelapa Warna tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan.
Untuk pengunjung, diperkirakan ada kurang dari 100 kendaraan roda 4 dan sekitar 250 kendaraan roda 2. Alhamdulillah, jelang Ramadan, ada peningkatan kunjungan sekitar 25 persen dari hari biasa.
Menurutnya keindahan pantai ini juga tak lepas dari adanya miniatur Menara Eiffel yang dibuat dari kayu jati tua dengan tinggi 8 meter dan lebar 2,5 meter pasti menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Pembangunan yang melibatkan tenaga ahli lokal seperti Bapak Dede juga menjadi contoh bagaimana pengelolaan sumber daya lokal dapat menghasilkan karya yang unik dan menarik.
"Kami berencana untuk menambah bangunan unik lainnya, seperti miniatur perahu Pinisi, untuk mempertahankan kreativitas Pantai Kelapa Warna sebagai destinasi yang unik dan tak ingin tersaingi," pungkasnya.
Semoga dengan adanya fasilitas tersebut, pengalaman liburan di Pantai Kelapa Warna semakin menyenangkan dan memuaskan bagi semua pengunjung.
Editor : Iskandar Nasution