CILEGON, iNewsPandeglang.id - Kemarau panjang yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Cilegon, Banten membuat ketersediaan air bersih warga berkurang. Sebagian warga perbukitan salah satunya warga harus rela mengntre demi mendapatkan air bersih sejerigen di sumur yang cukup jauh lokasinya demi untuk minum dan memasak.
Kondisi tersebut seperti dialami oleh warga di Kampung Cipala, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Untuk mendapatkan pasokan air bersih warga harus rela mengantre air di sumur yang terancam kering.
Sedangkan untuk keperluan mencuci ataupun mandi, warga harus mencari alternatif lain di dalam hutan mencari sumur lainnya yang jaraknya sekitar 500 meter hingga satu setengah kilometer dari tempat tinggalnya itu.
Meski demikian, warga harus keluar masuk hutan demi mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain jarak yang ditempuh cukup jauh ke lokasi sumber air, tak jarang warga juga harus menunggu antrean yang lama untuk mengisi jerigen untuk keperluan memasak dan minum. Tak jarang kondisi ini membuat warga harus mengantre hingga berjam-jam untuk memperoleh air bersih.
Tampak puluhan jerigen ataupun galon tempat penampungan air, terlihat berjejer menunggu giliran untuk dilakukan pengisian air bersih di salah satu lokasi ada mata air. Selain itu, warga juga tak bisa langsung mengisi jerigen atau galonnya itu secara penuh, namun harus menunggu air sumurnya terisi kembali.
Warga mengakui kesulitan dalam mendapatkan air bersih ini sudah dirasakan sejak sebulan terakhir tak ada hujan turun, jika satu bulan tidak ada turun hujan sudah dipastikan air sumur warga akan mengering. Apalagi saat ini cuaca panas saat ini membuat air sumur lebih cepat mengering.
"Sering pulang pergi ke area hutan dengan cara naik turun bukit saat malam hari hanya untuk mendapatkan air bersih," ujar Santeni salah satu warga setempat saat ditemui di lokasi belum lama ini.
Meski ada bantuan dari berbagai kalangan, namun hal itu tidak berpengaruh terhadap kondisi ini. Sebab banyak wilayah penduduk di sekitar perbukitan yang mengalami kondisi yang sama.
Warga kini hanya pasrah dengan kesulitan air yang dialaminya selama ini. Sungguh ironis, Kota cilegon yang sebagian wilayahnya dihuni industri raksasa, namun belum bisa mengentaskan krisis air bersih yang selalu menghantui warga sekitar.
Bukan hanya itu saja, persoalan air bersih akan menjadi persoalan di setiap tahun tanpa ada solusi dari pemerintah maupun dari pihak industri. Berita tentang krisis air bersih sudah bukan hal baru. Hal ini tentu kontras dengan kondisi memprihatinkan warga di Kampung Cipala, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon harus menjadi penghalang dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari akan sulitnya air bersih di wilayah tersebut.
Editor : Iskandar Nasution