LEBAK, iNewsPandeglang.id – Warga Desa Paja, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten, menghadapi krisis air bersih selama lima bulan terakhir akibat musim kemarau panjang. Mereka terpaksa bergantung pada sumur resapan yang terletak di dasar sungai, dengan jarak sekitar satu kilometer dari pemukiman mereka.
Setiap pagi dan sore, warga harus berjalan jauh untuk mengambil air menggunakan jerigen dan ember dari sumur resapan yang sudah mulai mengering. Air dari sumur tersebut hanya mencukupi untuk keperluan mencuci, mandi, dan memasak, sedangkan untuk kebutuhan air minum, warga harus mencari sumber air yang lebih jauh lagi.
Enah, salah satu warga, mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi. “Cape, krisis air bersih sudah berlangsung lima bulan. Sumur resapan ini hampir kering, dan untuk kebutuhan minum, kami harus pergi lebih jauh lagi,” ujarnya Selasa (3/9/2024).
Foto: Sopian Sauri
Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. "Ada sekitar 1,5 kilometer, cukup jauh. Semoga ada bantuan dari pemerintah untuk air bersih, terutama untuk kebutuhan minum," ucapnya sambil menghela napas.
Kasi Kesejahteraan Rakyat Desa Paja, Maulana Aminudin, menyatakan bahwa krisis ini menjadi masalah tahunan akibat kondisi geografis dan sumber mata air yang sulit. Pihak desa telah mengajukan permohonan bantuan untuk sumur bor dan air bersih kepada pemerintah.
“Pemerintah desa terus berupaya mencari solusi dan mengajukan bantuan agar warga tidak terus-menerus menghadapi kesulitan air bersih,” kata Maulana.
Editor : Iskandar Nasution