get app
inews
Aa Text
Read Next : Wujudkan Komitmen Peduli Lingkungan dan Masyarakat, PT TCI Pekerjakan 50 Warga Lokal

Kronologi Dugaan Penyekapan dan Pemerkosaan Santri Cantik Asal Lebak yang Curhat ke Kapolri

Senin, 14 Agustus 2023 | 14:01 WIB
header img
Foto Ilustrasi Kekerasan Seksual/Freepik

Karena ingin sembuh dan takut tidak mendapatkan jodoh seperti yang dikatakan pelaku, SS pun mengikuti permintaan pelaku dengan tidak memberitahukan hal itu kepada siapapun, termasuk ibu kandungnya. Hari pertama, pengobatan dilakukan dengan jarak jauh, ritual pun dilakukan dan SS diminta pelaku untuk menyiapkan air. 

Beberapa hari kemudian, pelaku yang tinggal di Jakarta mengatakan, pengobatan tidak bisa lagi dilakukan jarak jauh, SS harus datang ke kontrakan pelaku di Jakarta. “Kata dia saya harus ke Jakarta ketemu, karena penyakit saya cukup berat,” tuturnya. 

Pada 23 Maret 2022, SS dijemput anak pelaku dari pesantren dan diantar ke kontrakan pelaku, saat itu SS diyakinkan bahwa pengobatan hanya berlangsung satu hari saja. Setibanya di rumah kontrakan, awalnya ia tidak merasakan keanehan, namun selepas isya, ketika SS hanya berdua dengan pelaku, barulah kejanggalan dialami SS. 

Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 21.00 WIB. Pelaku meminta SS untuk melucuti pakaiannya namun SS menolak. Pelaku, kata SS bersikukuh bahwa pencabutan bulu-bulu hitam di wajah dan dada serta kemaluan SS harus segera dilakukan, jika ingin segera sembuh. Dibantu pelaku, SS pun terpaksa melucuti pakaiannya.

Prosesi ritual pengobatan pun dilakukan, dimana pelaku meraba-raba seluruh tubuh korban dengan alasan tengah mencabuti bulu-bulu syetan yang menempel di tubuh korban. Pelaku juga meraba-raba kemaluan korban dengan alasan bulu penyakit syetan berada di saluran kemaluan.  

SS tidak bisa berontak, karena selalu ditakut-takuti oleh pelaku bahwa hidup korban tidak akan punya jodoh seumur hidup, jika bulu-bulu syetan tersebut tak dicabuti saat itu juga. Pengobatan malam itu berujung pada pemerkosaan terhadap SS hingga tiga kali. Korban tidak mampu melawan, selain takut pada pelaku yang bertubuh besar dan gendut kata SS, juga karena takut penyakitnya benar-benar tidak bisa diobati.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut