BANYUMAS, INewsPandeglang.id - Air membanjiri sekitar pertambangan di wilayah Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas membuat lubang galian emas banjir. Akibatnya sejumlah penambang emas yang dikabarkan berjumlah delapan orang terjebak di kedalaman puluhan meter di dalam lubang tambang.
Kedelapan penambang itu dikabarkan sudah lebih dari 12 jam terjebak yang sebelum air membanjiri, mereka masuk lubang galian tersebut. Pihak berwenang hingga kini terus melakukan upaya untuk mengevakuasi para korban.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu saat di lokasi kejadian mengatakan, usai mendapat informasi tersebut langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Tadi pagi kami mendapatkan laporan bahwa ada masyarakat yang terjebak di lokasi tambang tersebut sekitar 8 orang," ujarnya seperti diwartakan iNewsPurwakerto.id Rabu, (26/7/2023).
Dijelaskannya, pihaknya saat ini bersama Koramil bersama BPBD dan Basarnas saat ini sedang berupaya melakukan evakuasi terhadap pekerja yang terjebak tersebut. Menurutnya para korban terjebak di dalam lubang galian dengan kedalaman lebih dari 20 meter.
"Kami masih melakukan evakuasi dengan upaya penyedotan air, kita saat ini memperioritaskan keselamatan para korban," tuturnya.
Dikatakan Edy Suranta Sitepu kronologi peristiwa sesuai informasi yang dia terima bahwa para penambang emas ini sudah terjebak lebih dari 12 jam. Para penambang masuk bekerja pada Selasa (25/7/2023) sekitar pukul 20.00 WIB mulai mendapatkan informasi air masuk sekitar pukul 22.00 WIB dan mulai dilaporkan pada Rabu (26/7/2023) pukul 04.00 WIB.
"Sekitar pukul 07.00 WIB dilaporkan ke Polresta. Kami langsung melakukan langkah-langkah upaya evakuasi dan koordinasi denban stakeholder terkait," katanya.
Adapun untuk kondisi para penambang, ia mengungkapkan jika pihaknya belum mengetahui secara pasti, namun berharap para korban bisa diselamatkan. Sebab, saat ini pihaknya bersama Basarnas Cilacap sedang melakukan asesment dan penyedotan air dari dalam lubang tambang.
Sementara Amin Riyanto, Koordinator lapangan Basarnas Cilacap mengatakan, jika pihaknya saat ini masih melakukan asesment terkait kedalaman.
"Karena ada kebocoran, jadi melakukan pembendungan dari kebocoran itu sendiri kalau bisa didapatkan kita lakukan penyedotan. Namun jika upaya ini tidak berhasil, kita lakukan penyelaman menyesuaikan kedalaman dan kemampuan personil," katanya.
Editor : Iskandar Nasution