Warga berharap bantuannya kepada pemerintah untuk mengatasi krisis air yang melanda kampung mereka. " ya kita berharap ada bantuan sumur bor dari pemerintah untuk kemakmuran air di sini. Seperti tempat lain di rumah tinggal buka keran," ucapnya.
Sulhi, Ketua RT 01/04 mengatakan bahwa di wilayahnya tersebut sedari dulu memang sumber air bersih terbatas hanya mengandalkan sumur yang jauh dari rumah penduduk, bahkan bisa dikatakan warga berebut mengambil air sumur karena di rumah hanya mengandalkan air hujan.
"Air bersih di sini terbatas tiap tahun selalu krisis air jika kemarau. Warga mengambil air bukan hanya dari RT 01, namun ada dari RT lainnya, tak hanya siang, malam juga hingga pagi warga gantian mengambil air," katanya.
Sulhi mengaku, jika pasokan air sumur sudah habis untuk air bersih pihaknya terpaksa harus beli Rp6 ribu hingga Rp7 ribu per galon.
"Jika sudah habis air dari sumur kami harus beli dari bawah di Merak," pungkasnya.
Warga mendesak pemerintah Kota Cilegon agar segera mengambil tindakan nyata untuk membebaskan wilayah ini dari krisis air bersih.
Editor : Iskandar Nasution