PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Kemarau panjang melanda Kabupaten Pandeglang, Banten, menyebabkan para petani terancam mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Padi yang sudah ditanam selama berbulan-bulan tidak dapat dipanen akibat kekeringan parah.
Puluhan petani di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten, mengeluhkan rusaknya tanaman padi milik mereka akibat kemarau panjang. Pasokan air yang sangat minim membuat tanah retak dan bulir padi mengering sebelum sempat matang.
Kemarau panjang melanda Kabupaten Pandeglang, Banten, menyebabkan para petani terancam mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Foto iNews/Iskandar Nasution
Sudah beberapa bulan wilayah mereka tidak diguyur hujan, menyebabkan saluran irigasi mengering. Akibatnya, tanaman padi tidak mendapatkan pasokan air yang cukup.
Komar, salah seorang petani, memastikan bahwa musim tanam saat ini akan menyebabkan kerugian besar. "Sawah saya mengalami kekeringan yang parah, sehingga bulir padi mengering dan tidak bisa dipanen," ujarnya saat ditemui, minggu (25/8/2024).
Menurutnya, kerugian yang dialami petani seperti Komar bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sebagian besar petani di wilayah tersebut mengandalkan sawah tadah hujan, sehingga saat musim kemarau panjang seperti ini, mereka kehilangan harapan untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
Para petani berharap adanya solusi untuk pengairan, seperti sistem pompanisasi, agar mereka tidak lagi mengalami gagal panen di musim berikutnya.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, kekeringan saat ini melanda 12 dari 35 kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang. Sebagian besar areal persawahan di daerah ini merupakan sawah tadah hujan, yang sangat bergantung pada turunnya hujan untuk pengairan.
Editor : Iskandar Nasution