CILEGON, iNewsPandeglang.id - Kekeringan yang melanda wilayah Link. Tembulum RT 01/04 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, membuat warga setempat terpaksa mencari air bersih dengan jalan kaki jauh mendaki bukit sekitar setengah kilometer dari satu sumur.
Perjuangan para warga tersebut dilakukan lantaran tak ada pilihan lain karena di rumahnya sudah tidak ada pasokan air bersih. Bahkan jika sumur yang jaraknya jauh itu sudah kehabisan, untuk mendapatkan air bersih tak jarang warga harus membeli dengan harga yang lumayan mahal.
"Lagi susah air, tiap hari ini harus ambil air dari sumur ini yang lumayan jauh dari rumah sekitar 300 meter naik bukit," ujar Khadijah warga setempat saat ditemui di lokasi Minggu, (11/6/2023).
Menurutnya, tiap hari harus bolak-balik mengangkut air dengan jalan kaki. Dia menyebut pasokan air bersih di rumah tidak ada sumur bor hanya mengandalkan air hujan.
Warga Link. Tembulum krisis air bersih. Foto iNews/Lukman Firdaus
Senada diungkapkan, warga lainnya bernama Ismail mengungkapkan bahwa warga di tempat tersebut hanya mengandalkan sumur yang lokasinya jauh dari rumah demi untuk mendapat air bersih.
"Ya kalau gak dari sini gak ada lagi pak jaraknya lumayan ada sekitar 500 meter, apalagi saat ini musim kemarau kita kesusahan air," tuturnya.
Warga berharap bantuannya kepada pemerintah untuk mengatasi krisis air yang melanda kampung mereka. " ya kita berharap ada bantuan sumur bor dari pemerintah untuk kemakmuran air di sini. Seperti tempat lain di rumah tinggal buka keran," ucapnya.
Sulhi, Ketua RT 01/04 mengatakan bahwa di wilayahnya tersebut sedari dulu memang sumber air bersih terbatas hanya mengandalkan sumur yang jauh dari rumah penduduk, bahkan bisa dikatakan warga berebut mengambil air sumur karena di rumah hanya mengandalkan air hujan.
"Air bersih di sini terbatas tiap tahun selalu krisis air jika kemarau. Warga mengambil air bukan hanya dari RT 01, namun ada dari RT lainnya, tak hanya siang, malam juga hingga pagi warga gantian mengambil air," katanya.
Sulhi mengaku, jika pasokan air sumur sudah habis untuk air bersih pihaknya terpaksa harus beli Rp6 ribu hingga Rp7 ribu per galon.
"Jika sudah habis air dari sumur kami harus beli dari bawah di Merak," pungkasnya.
Warga mendesak pemerintah Kota Cilegon agar segera mengambil tindakan nyata untuk membebaskan wilayah ini dari krisis air bersih.
Editor : Iskandar Nasution