Sebelum upeti diberikan, Tetua Suku Baduy akan melakukan pembacaan rajah yaitu semacam tulisan simbol-simbol tertentu yang memiliki makna. Rajah bisa disebut juga dengan jimat untuk menangkal marabahaya dan meminta perlindungan kepada para leluhur.
"Kita jalan kaki dari Kanekes bawa hasil bumi," ucap Ayah Mursid, Tokoh Masyarakat Baduy Dalam.
Sementara Imam Rismahayadin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak mengatakan bahwa kehadiran masyarakat Baduy pada acara Seba merupakan sebuah tradisi tahunan.
"Ada total 1200 masyarakat Baduy yang datang dan ini merupakan Pagelaran Seba Gede. Artinya Seba Gede ini merupakan Seba di mana masyarakat Baduy hasil panennya tahun ini lebih besar dari tahun lalu, hasil panen ini melimpah yang dihasilkan warga Baduy dibawa ke Pendopo Bupati Lebak," ujarnya.
Pada Sabtu pagi ini mereka akan menuju ke Kantor Gubernur Banten. Di sana warga Baduy juga akan menyerahkan hasil bumi mereka.
Dalam gelaran empat hari tersebut, banyak acara menarik yang digelar mulai dari gelar produk UMKM, lomba dan permainam tradisional, pameran foto, wayang golek dan pertunjukam kesenian. Ratusan Kots Rangkasbitung dan luar daerah juga ikut meramaikan acara yang dilakukan setiap setahun sekali.
Editor : Iskandar Nasution