Menurut dia seketika itu syok lantaran belum tahu keberadaan suaminya apakah selamat atau bagaimana. "Syok saya dengernya namanya suami kena musibah," ucap ibu empat anak ini.
"Alhamdulillah selamat berenang ke pulau," tambahnya.
Sebenarnya diakui keluarga nelayan asal Pandeglang ini pihaknya mengetahui bahwa pihak pemerintah sering melaksanakan sosialisasi mengenai adanya cuaca buruk di kawasan Provinsi Banten. Tetapi apa daya karena desakan kebutuhan ekonomi, tetap mencari ikan di laut.
Usai peristiwa ini, kelompok nelayan ini berencana untuk istirahat melaut sambil menunggu cuaca membaik dan berharap mendapat rezeki untuk keluarganya bisa makan untuk bertahan hidup.
Sementara Ketua RT setempat Jamal membenarkan bahwa warganya terkena musibah . Dia mendapat informasi dari grup sosial media dan langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkati. "Bener dari grup kemarin bahwa warga saya ada yang kecelakaan laut di Serang," ucapnya.
Pada Kamis Siang (16/2) para nelayan dijemput petugas dari otoritas setempat yakni Tim rescuer Kantor SAR Banten US SAR Merak dan ABK KN SAR Drupada ke Pulau Sangiang.
"Tim SAR Gabungan sampai di Pulau Sangiang dan langsung melakukan evakuasi Korban. Tim SAR Gabungan tiba di Dermaga ASDP Merak dengan korban selamat dibawa ke Unit Siaga SAR Merak untuk menunggu keluarga," ujar Kasie Ops Basarnas Banten Hairoe Amir Abyan Binis dalam keterangannya.
"Dengan berhasilnya evakuasi korban maka Ops SAR diusulkan untuk ditutup dan unsurs potensi SAR dikembalikan ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih," katanya lagi.
Adapun unsur yang terlibat dalam proses evakuasi para korban yaitu Unit Siaga SAR Merak, ABK KN SAR Drupada, TNI AL, Polairud Banten, Tagana Kabupaten Serang, Security Green Garde dan masyarakat.
Editor : Iskandar Nasution