Dengan metode ERACS dokter anastesi memberikan kombinasi obat nyeri yang aman bagi ibu dan bayinya, sehingga diharapkan mobilisasi lebih dini dilakukan dan ibu dan buah hati bisa segera pulang ke rumah.
Sebelum melahirkan, calon ibu harus berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis anestesi, serta dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Ini penting untuk memastikan kondisi ibu hamil memungkinkan atau tidak untuk menjalani bedah caesar menggunakan metode ERACS.
Dengan metode ERACS, pasien akan menjalani puasa sebelum operasi dengan durasi yang lebih singkat dibandingkan dengan puasa sebelum operasi caesar konvensional.
Delapan jam sebelum operasi boleh bebas makan, sampai dengan enam jam sebelum operasi boleh mengonsumsi makanan ringan seperti roti dan biskuit.
Saat dua jam sebelum operasi, pasien masih boleh minum. Akan tetapi, minumannya harus yang tanpa ampas (clear fluid), seperti teh manis hangat, sirup, air putih, atau jus tanpa serat.
Ibu dapat lebih cepat bonding dengan bayi dan merawat bayi. Tak seperti operasi caesar konvensional, operasi dengan metode ERACS memiliki batasan waktu. Sebab, dosis obat yang digunakan lebih kecil dan memengaruhi efeknya. Waktu melahirkan dengan ERACS yakni maksimal 60 hingga 90 menit. 26-28 pasca persalinan jam rata-rata pasien sudah bisa pulang.
Umumnya, prosedur ini memerlukan dana sekitar Rp30 juta, tergantung dari fasilitas kesehatannya. kisaran harganya tentu akan berbeda-beda setiap rumah sakit.Biaya Persalinan dengan ERACS ditanggung BPJS. Namun agar lebih jelas, bisa ditanyakan terlebih dahulu ke pihak rumah sakit.
Meski begitu, metode persalinan ERACS juga dapat menimbulkan komplikasi. Sebagian pasien dapat mengalami pusing, mual, muntah, hingga pendarahan. Maka dari itu, bila ibu kini tengah mengandung, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu terkait metode persalinan yang tepat kepada dokter spesialis kandungan ya Bund!
Editor : Iskandar Nasution