PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sampah menumpuk di Pasar Picung, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Banten dibiarkan berserakan menutupi badan jalan. Lebih ironis lagi sampah tersebut tidak diangkut dalam tiga bulan, alhasil para pedagang dan warga pun mengeluh lantaran bau menyengat.
Sampah Menumpuk di Pasar Picung tidak diangkut, pedagang dan warga mengelukan Bau menyengat. Foto INews
"Sampah ini sudah hampir tiga bulan menumpuk dibiarkan begitu saja dan tidak diangkut oleh pengelola atau pihak ketiga, padahal kita sering membayar retribusi setiap hari Rp2 ribu," ujar Eneng, salah seorang pedagang di Pasar Picung saat ditemui pada Selasa, (11/10/2022).
Menurut dia, sebagai bentuk kekecewaan para pedagang sudah satu pekan tidak membayar retribusi kepada pengelola. Selain itu juga dirinya harus mengalami penurunan omset akibat bau busuk keluar dari tumpukan sampah yang dekat dengan lapaknya.
"Karena kita kecewa sampah tidak diangkut satu minggu ini kita tidak bayar retribusi itu. Saya juga setiap hari harus mengalami penurunan omset 50 persen karena pembeli tidak ada yang datang, sampah inikah nempel ke lapak saya," katanya.
Para pedagang berharap Pemerintah Daerah segera turun tangan dan mengambil alih kebijakan pengelolaan sampah yang ada di Pasar Picung dari pihak ketiga. Sehingga para pedagang dan warga dapat nyaman berjualan dan berkunjung ke Pasar Picung, tanpa khawatir terganggu bau busuk sampah tersebut.
"Dulu pas pengelolaannya sama Pemerintah bersih terus ini seminggu pengangkutan hampir 3 kali, pas sama pihak ketiga ini setahun belakang kaya gini terus. Jadi kita pengen pemerintah segera turun tangan," ucapnya.
Sementara Hasan, warga setempat juga mengeluhkan dengan tumpukan sampah yang tidak kunjung dibersihkan, karena selain mengeluarkan bau tidak sedap tumpukan sampah juga mengganggu arus lalulintas di sekitar Pasar Picung.
"Selain bau, sampah juga kan menutup sebagai jalan, jadi mengganggu lalulintas, setiap pagi dan sore itu macet,"katanya
Menanggapi hal tersebut, Camat Picung Arif Mahmud mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait tumpukan sampah yang ada di Pasar Picung.
"Dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi terkait sampah dan pihak ketiga ke Dinas Lingkungan Hidup, agar tumpukan sampah segera dibersihkan," tuturnya.
Camat Arif menyebut sampah itu bukan hanya dari warga Kabupaten Pandeglang, melainkan dari warga Kabupaten Lebak yang ada di perbatasan.
"Kita sudah sering memberikan himbauan kepada masyarakat terkait sampah, hanya saja sampah di Pasar Picung ini bukan dari warga Pandeglang saja, tapi dari Warga Kabupaten Lebak juga," ungkapnya.
Dari pantauan di lokasi Sampah tersebut bukan hanya menimbulkan bau tak sedap, sampah tersebut berserakan hingga menutupi hampir seluruh badan jalan, dan hanya sebagian jalan bisa dilintasi oleh kendaraan. Selain menggangu penggunaan jalan, warga pun harus menutupi mulut dan hidung saat melintas karena sampah yang didominasi sampah pasar itu mengeluarkan bau menyengat.
Editor : Iskandar Nasution