Logo Network
Network

Jokowi Sebut Harga BBM Dikabarkan akan Naik, Ini Hitung-hitungan Kenaikan Harga Pertalite

Tim Okezone
.
Jum'at, 02 September 2022 | 17:12 WIB
Jokowi Sebut Harga BBM Dikabarkan akan Naik, Ini Hitung-hitungan Kenaikan Harga Pertalite
Menghitung Kenaikan Harga Pertalite (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNewsPandeglang.id -Menghitung kenaikan harga BBM pertalite yang masih terus dihitung dan dikalkulasi secara hati-hati. Harga pertalite sendiri dikabarkan akan naik pada 1 September 2022, namun hal tersebut tidak kunjung terjadi hingga saat ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah angkat bicara soal rencana kenaikan harga pertalite. Jokowi menyebut para menterinya akan melaporkan hasil hitung-hitungan terkait kenaikan BBM pada hari ini, Jumat (2/9/2022).

"Dan untuk BBM-nya semuanya masih dikalkulasi dan hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden siang ini.

Saat ini harga pertalite masih dijual Rp7.650 per liter di seluruh wilayah Indonesia. Namun, sudah beredar hitung-hitungan kenaikan harga pertalite menjadi Rp10.000 per liter.

Harga pertalite jika naik menjadi Rp10.000 per liter tentu masih di bawah harga keekonomian. Namun, Jokowi ingin kenaikan harga pertalite dihitung secara cermat hingga dampak yang ditimbulkan, salah satunya penurunan daya beli masyarakat.

Pemerintah pun langsung gerak cepat dengan menyalurkan bansos tambahan Rp24,17 triliun sebagai bantalan sosial atas kebijakan pengalihan subsidi BBM. Pencairan BLT BBM ini juga sudah mulai disalurkan secara bertahap hingga Desember 2022.

Sementara itu, jika mengacu hitung-hitungan kenaikan harga pertalite, para menteri hingga ekonom sudah mempunyai angkanya.

Berikut ini hitung-hitungan kenaikan harga pertalite seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Jumat (2/9/2022).

1. Kenaikan harga Pertalite jadi Rp10.000/Liter

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi tidak memungkiri, pemerintah memang semakin terbebani oleh subsidi energi dari APBN yang semakin membengkak, hingga mencapai Rp502,4 triliun. Bahkan bisa mencapai di atas Rp600 triliun kalau kuota Pertalite ditetapkan sebanyak 23 ribu KL akhirnya jebol.

"Namun, opsi menaikkan harga BBM subsidi bukanlah pilihan yang tepat saat ini. Alasannya, kenaikkan harga Pertalite dan Solar, yang proporsi jumlah konsumen di atas 70% sudah pasti akan menyulut Inflasi," kata Fahmy.

Dia mengatakan kalau harga jual Pertalite tembus Rp10.000 per liter, dia menilai, kontribusi terhadap inflasi diperkirakan mencapai 0,97%. Sehingga inflasi tahun berjalan bisa mencapai 6,2% year on year (YoY).

2. Kenaikan harga Pertalite jadi Rp13.150/Liter

Menko Airlangga mengatakan, harga sejumlah jenis BBM seperti Pertalite dan Pertamax masih di bawah harga keekonomian dan ramah kantong konsumen. Hal ini menjadi salah satu cara untuk menahan kenaikan angka inflasi.

"Kita lihat harga keekonomian Pertamax Rp15.150 per liter. Namun kita masih memberikan harga eceran Rp12.500 per liter. Demikian juga Pertalite, harga keekonomiannya Rp13.150 per liter, ecerannya masih Rp7.650 per liter," katanya.

3. Kenaikan harga Pertalite jadi Rp14.450/Liter

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, harga keekonomian Pertalite seharusnya dijual di kisaran Rp14.450 per liter. Sementara, untuk harga keekonomian solar senilai Rp13.950 per liter.

4. Kenaikan harga Pertalite jadi Rp17.200/Liter

Menteri ESDM Arifin Tasrif mempunyai hitungan harga keekonomian Pertalite mencapai Rp17.200 per liter dari harga saat ini Rp7.650 per liter.

Kemudian, harga keekonomian Solar adalah sebesar Rp17.600 per liter. Adapun keekonomian Pertamax adalah sebesar Rp19.900 per liter.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, harga Pertalite saat ini dijual jauh di bawah harga keekonomian. Harga Pertalite saat ini dijual sebesar Rp7.650 per liter padahal seharusnya dijual Rp17.200 per liter (harga keekonomian pada Juli 2022).

Editor : Iskandar Nasution

Follow Berita iNews Pandeglang di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.