KUALA LUMPUR, iNewsPandeglang.id - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak dijebloskan ke penjara setelah upaya banding terakhirnya ditolak Pengadilan Federal, Selasa (23/8/2022). Pengadilan memperkuat vonis atas dirinya yakni hukuman penjara 12 tahun terkait penyalahgunaan dana 42 juta ringgit dari SRC International, bekas unit 1MDB.
Setelah putusan Pengadilan Federal keluar, beredar informasi Najib akan ditempatkan di sel VIP serta mendapat perlakuan khusus di Lembaga Pemasyarakatan Kajang. Namun kabar itu dibantah otoritas lembaga pemasyarakatan Malaysia, Departemen Penjara.
Dalam pernyataan di Facebook, Rabu (24/8/2022), departemen menegaskan foto sel mewah tempat Najib akan menjalani hukuman dipastikan hoaks. Tampak sel merupakan ruang yang luas serta dilengkapi televisi, lemari, tiga tempat tidur, dan meja.
Foto itu juga sempat viral di media sosial. Mantan pemimpin Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan Kajang pada Selasa malam setelah putusan pengadilan keluar.
Seperti diberitakan Najib divonis bersalah pada Juli 2020 atas pelanggaran kepercayaan, penyalahgunaan kekuasaan, dan pencucian uang terkait aliran dana sekitar 10 juta dolar AS atau sekitar Rp148 miliar (kurs saat ini) dari SRC International. Dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu.
Setelah itu, dia mengajukan banding hingga pengadilan tertinggi menjatuhkan putusan final. Pengadilan Federal menolak banding pria 69 tahun itu serta permintaan untuk menangguhkan hukuman.
Selain vonis hukuman 12 tahun penjara dia juga didenda 210 juta ringgit atau sekitar Rp694 miliar.
Jaksa mengungkap total 4,5 miliar dolar AS dicuri dari 1MDB, lembaga keuangan yang didirikan Najib di tahun pertama jabatannya sebagai PM pada 2009. Penyelidik mengatakan mereka melacak lebih dari 1 miliar dolar AS uang 1MDB mengalir ke beberapa rekening yang terkait dengan Najib.
Editor : Iskandar Nasution